Tingkatkan Daya Ingat dengan NyaMat

Kunfariah, S.Pd.SD SDN Tapen, Pituruh, Purworejo
Kunfariah, S.Pd.SD SDN Tapen, Pituruh, Purworejo

JATENGPOS.CO.ID, – NYAMAT merupakan akronim dari Nyanyian Materi. NyaMat bertujuan untuk meningkatkan daya ingat siswa tentang pemahaman materi pembelajaran. Dalam hal ini guru harus mempunyai keterampilan menggubah lagu sesuai materi pembelajaran. Lagu-lagu yang digunakan misalnya lagu anak atau lagu masa kini yang sedang familiar di masyarakat. Panjang pendeknya lagu disesuaikan dengan ringkasan materi pembelajaran. Melalui NyaMat, otak kanan dan otak kiri siswa dapat berkembang dengan seimbang. Otak kiri bekerja memahami materi sedangkan otak kanan bekerja melalui lagu yang dinyanyikan.

NyaMat dapat digunakan dalam semua bidang studi dan materi. Mulai dari mapel (mata pelajaran) wajib hingga mapel tambahan. Melalui NyaMat, proses pemahaman siswa terhadap pembelajaran akan lebih menyenangkan. Menurut Nana Sudjana (1995), pemahaman adalah hasil belajar, yaitu peserta didik dapat menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri atas apa yang dibacanya atau yang didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan guru dan menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain. Pemahaman merupakan salah satu patokan kompetensi yang dicapai setelah siswa melakukan kegiatan belajar. Jadi, seorang siswa dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberi penjelasan tentang hal yang ia pelajari menggunakan bahasanya sendiri.

Baca juga:  Peran Orangtua dan Guru di Masa Pandemi Covid 19

Selama ini, proses peningkatan pemahaman siswa terhadap materi masih terbatas pada hafalan saja. Padahal, untuk menghafal siswa memerlukan daya ingat yang tajam. Tiap siswa memiliki kemampuan dan daya ingat yang  berbeda. Secara tidak langsung, pemahaman materi pembelajaran melalui kegiatan hafalan terkesan seperti sebuah paksaan. Siswa dengan kemampuan otak kiri yang berbeda dipaksa menghafal materi pembelajaran yang begitu banyak. Apalagi untuk pembelajaran kelas VI SD yang terkesan horor karena harus serius mengingat materi guna mempersiapkan USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional). Melalui NyaMat, siswa dapat memahami materi sambil bersantai mendendangkan lagu. Proses pembelajaran di kelas pun akan lebih rileks dan menyenangkan.

Berdasarkan POS BSNP Tahun Pelajaran 2017/2018, USBN merupakan kegiatan pengukuran capaian kompetensi peserta didik yang dilakukan Satuan Pendidikan dengan mengacu padaStandar Kompetensi Lulusan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar. Pelaksanaan USBN di SD dilaksanakan selama 3 hari yaitu untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. USBN seolah menjadi tolok ukur keberhasilan prestasi di Sekolah Dasar. Sekolah yang mempunyai nilai USBN tinggi seolah merupakan sekolah yang berprestasi. Padahal, sebenarnya prestasi siswa tidak bisa diukur melalui tiga hari yang dianggap horor tersebut. Alhasil, untuk memaksimalkan keberhasilan USBN, pembelajaran kelas VI pun dimaksimalkan. Materi pembelajaran dari kelas IV hingga kelas VI disuapkan ke siswa untuk persiapan USBN. Sehingga proses pembelajaran kelas VI pun terkesan spaneng dan kurang menarik.

iklan
Baca juga:  Guru TIK di tengah Ujian Berbasis Komputer

Dalam proses pembelajaran, setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda dalam memahami apa yang ia pelajari. Ada yang mampu memahami materi secara menyeluruh dan ada pula yang sama sekali tidak dapat mengambil makna dari apa yang telah ia pelajari, sehingga yang dicapai hanya sebatas mengetahui. Dalam hal ini, NyaMat dapat membantu siswa yang kurang mampu menjadi lebih memahami materi melalui sebuah lagu. Secara tidak langsung, melalui menghafal kemudian menyanyikan lagu, siswa dapat memahami materi pembelajaran.Siswa lebih mudah memahami dan mengingat materi melalui sebuah lagu daripada menghafal. Jadi, siswa benar-benar dapat meningkatkan daya ingat melalui NyaMatya itu Nyanyian Materi. (*)

Kunfariah, S.Pd.SD

Baca juga:  Sapa Saya, Tingkatkan Aktifitas Belajar Sosiologi

SDN Tapen, Pituruh, Purworejo

iklan