JATENGPOS.CO.ID, – Bahasa inggris merupakan bahasa kedua yang harus ada dikurikulum pendidikan menengah di Indonesia. Karena bahasa inggris bukan bahasa ibu maka banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasainya. Sebagai guru bahasa inggris. kita harus mencari banyak cara agar murid merasa mudah, menikmati dan merasa senang dalam mempelajarinya. Salah satu yang bisa kita lakukan adalah dengan cara sering mengulang-ulang kata yang kita berikan.
Dalam KBBI online arti kata “ulang” adalah “lakukan lagi” sementara “mengulang-ulang” artinya mengerjakan (melakukan) hal yang sama berkali-kali; mengulang lagi beberapa kali; mengulangi lagi. Hal yang dilakukan berkali-kali dan berkali-kali akan membuat siswa mudah mengingat kata yang kita berikan.
Bahkan dalam Al-Quran terutama dalam surat Ar Rahman kalimat yang artinya “Maka nikmat Tuhan kamu yang mana yang kamu dustakan”, kalimat ini diulang sampai 31 kali dalam ayat: 13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, dan 77. (Muchlisin, 2016).
Diulang-ulang dimaksudkan agar orang yang pernah mendengarnya tidak akan lupa dengan apa yang pernah didengarnya.
Sama halnya jika sebuah kosa kata baru diberikan dengan cara diulang-ulang maka diharapkan murid tidak mudah lupa. Tiap ada jam pelajaran bahasa inggris kata-kata yang pernah diberikan diulang-ulang terus sebelum pelajaran dimulai. Mengulang-ulang kata yang dilakukan dengan semangat, bareng, keras dalam mengucapkan serta guru ikut mengikuti tiap kata yang diulang itu maka kelas akan menjadi sebuah kelas yang penuh semangat dan tidak membosankan.
Dengan kebiasaan mengulang-ulang kata diharapkan akan banyak kosa-kata yang dikuasai siswa sehingga siswa tidak akan merasa sulit menterjemahkan teks bacaan bahasa inggris. Kalau pun siswa menemukan beberapa kata sulit dalam bacaan yang baru tapi minimal tidak semua kosa kata dalam bacaan baru tersebut tidak diketahui artinya.
Ketika anak-anak sudah menguasai beberapa kata disebuah bacaan bahasa inggris, dapat dipastikansiswa tidak akan terlalu malas karena putus asa dengan kosa kata-kosa kata asing yang sama sekali belum pernah diketahui artinya. Mereka akan semangat dalam menterjemahkan beberapa kata sulit yang belum dijumpainya dan akan merasa senang jika mereka tidak terlalu sulit menterjemahkan bacaan itu.
Diulang-ulang juga bisa menjadi sebuah kebiasaan, dan kebiasaan akan menjadi sesuatu yang tidak mudah dilupakan. Seprti Teori Behaviorisme dari John Broades Watson, teori ini menyebutkan bahwa perubahan perilaku dalam kelompok behaviorisme ini, memandang manusia sebagai produk lingkungan. Segala perilaku manusia sebagian besar pengaruh lingkungan sekitarnya. Lingkunganlah yang membentuk kepribadian manusia.
Contoh: ketika setiap masuk kelas bahasa inggris dan sebelum pelajaran dimulai murid disuruh membuka catatan kumpulan kosa-kata kemudian dibaca maka lama kelamaan itu menjadi sebuah kebiasaan yang membuat anak-anak tersebut mudah mengingat kata yang dibaca berkali-kali tersebut, kemudian ditambah dengan membaca minimal tiga kali kata-kata baru yang didapatkan satu minggu atau maksimal dua minggu sebelumnya.
Yakinlah bahwa setiap kebiasaan yang baik akan berpengaruh baik dan kebiasaan buruk juga akan berpengaruh buruk. Bisakanlah semua yang baik dari diri kita walau sekecil apapun kebiasaan baik itu bisa kita lakukan.
Maesaroh, S.Pd.
MTs. NU 02 Gringsing, Batang