JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Bupati Semarang H Ngesti Nugraha menegaskan mekanisasi pertanian menjadi salah satu terobosan penting untuk menjaga tingkat produktifitas hasil panen. Karenanya, Pemkab Semarang lewat para penyuluh terus mengajak para petani memanfaatkan Alat Mesin Pertanian (Alsintan).
“Perlu terobosan dan inovasi agar pertanian di Kabupaten Semarang semakin modern. Sekaligus dapat menjaga jumlah produksi pertanian yang mendukung swasembada pangan,” katanya di hadapan puluhan anggota kelompok tani penerima bantuan Alsintan di aula Kantor Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) di Ungaran, Rabu (15/5/2024).
Bantuan Alsintan diserahkan secara simbolis oleh Bupati itu berasal dari dana APBN dan DBHCHT Provinsi Jawa Tengah. Ikut serta menyerahkan Dandim 0714 Letkol Inf Guvta Alugoro Koedoes, Kabid P2BU Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng Dani Harun dan Kepala Dispertanikap Moh Edy Sukarno.
Bantuan Alsintan yang diserahkan kepada 40 Kelompok Tani (Kelomtan) itu berupa 26 unit sumber dana APBN senilai Rp800,8 juta. Sedangkan sumber dana DBHCHT Provinsi Jateng senilai total Rp392,266 juta terdiri dari 4 unit Cultivator, kendaraan roda tiga 4 unit, hand tractor rotary 1 dan hand tractor singkal 5 unit.
Menurut Bupati, Alsintan harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk meningkatkan jumlah produksi pertanian terutama padi dan jagung. Dia juga berencana menggandeng badan usaha milik desa (BUMDes) untuk meningkatkan pendapatan petani.
“Bantuan Alsintan untuk meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Semarang bisa digunaan petani kita secara maksimal. Kita harapkan petani terus berinovasi meningkatkan produktifitas pertanian. Lahan dari tahun ke tahun semakin kurang bagaimana produktifitas dapat kita tingkatkan,” ujar Bupati.
Dandim 0714 Letkol Inf Guvta Alugoro Koedoes saat sambutan menegaskan negara membutukan kedaulatan pangan. Karenanya dukungan para petani sangat penting untuk mewujudkannya.
“Para petani ini sangat luar biasa karena mengabdikan dua per tiga hidupnya untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar bangsa yakni pangan,” tandasnya.
Kepala Dispertanikap Muh Edy Sukarno melaporkan mekanisme pertanian memang diperlukan karena cara konvensional dianggap kurang menguntungkan.
“Peningkatan produksi pertanian baik pra maupun pascapanen memerlukan dukungan sarana prasarana produksi yang efektif berupa alat mesin pertanian,” katanya. (muz)