Pelaku UMKM Semarang Berharap Mbak Ita Lanjutkan Program yang Berpihak ke Masyarakat

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Pelaku UMKM di Kota Semarang merasakan banyak program selama masa kepemimpinan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita.

Ketua UMKM Kota Semarang, Aik Solikhati memaparkan, para pelaku UMKM menerima banyak fasilitas dari Mbak Ita. Ada beragam program mulai dari pelatihan packaging, pengurusan perizinan yang mudah, dan sebagainya. Menurutnya, UMKM kini sudah bisa tertata.

“Sejak Bu Ita menjabat, banyak pelatihan kami terima, baik pembukuan, pelatihan, praktik, bantuan packaging, perizinan dan lain-lain. Itu supportnya luar biasa,” ungkap Aik, Minggu (28/7/2024).

Di tengah isu yang menerpa Mbak Ita yang sempat diperiksa KPK atas kasus dugaan korupsi, Aik berharap, Mbak Ita tidak patah semangat untuk tetap mengabdi kepada rakyat. Dia berharap, Mbak Ita bisa meneruskan program baik yang diberikan kepada pelaku UMKM Kota Semarang.

iklan
Baca juga:  PUI Minta Pemerintah Batalkan PP yang Dianggap Legalkan Kontrasepsi pada Siswa 

Pihaknya tidak melihat isu yang saat ini tengah menerpa Mbak Ita, sebagai sesuatu hal yang dapat mendegradasi kekagumannya pada wali kota perempuan pertama di Kota Semarang tersebut. Baginya, hal terpenting yaitu bagaimana UMKM bisa tetap bertahan dan berkarya.

“Kami tetap menginginkan Ibu Ita terus melanjutkan program yang positif bagi UMKM dan masyarakat. Kami UMKM tidak melihat ke situ (Mbak Ita diperiksa KPK-red). Bagaimana UMKM bisa survive, berkarya. Masalah itu bukan ranah kita. Itu saja,” ujarnya.

Hingga saat ini, Aik menyebut, pendataan UMKM di Kota Semarang masih berjalan. Pada 2019 lalu, ada 39 ribu pelaku UMKM di ibu kota Jateng. Saat ini, pihaknya mulai membentuk gardu misi di 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Pihaknya tengah melakukan pendataan di tingkar RT RW.

Baca juga:  Peringati Iduladha 1444 H, Grab Indonesia Sumbang Sapi Kurban 1 Ton dan Ratusan Kambing

“Jadi, kita tahu UMKM di Semarang ada berapa. Kita pendataannya per wilayah. Jadi satu alamat, satu produk, satu NIB,” sebutnya.

Senada, pelaku UMKM Kuliner, Weni Restu mengaku merasakan program selama masa kepemimpinan Mbak Ita. Satu di antaranya, terkait pengurusan perizinan halal. Selama kepemimpinan Mbak Ita, perizinan halal gratis dan mudah.

“Kalau ngurus sendiri mahal sampai Rp 4,5 juta. Itu pun jadinya lama, bisa setahun. Kami berat sebagai UMKM. Sekarang itu mudah, gratis, cepat diterima, tidak ribet. Maksimal enam bulan diterima,” urainya.

Weni berujar, sertifikat halal sangat penting bagi pelaku UMKM. Pasalnya, pelaku UMKM dituntut menjual makanan yang halal. Program dari Mbak Ita pun sangat dirasakan manfaatnya.(sgt)

Baca juga:  Yahya Fuad Sebut Taufik Kurniawan Mensyaratkan Fee Atas Permintaan "Teman-Teman"
iklan