Ojek Pangkalan di Wonosobo Sepakat Tolak Ojek Online

Ratusan pengemudi ojek pangkalan menggelar konvoi di sejumlah ruas jalan utama kota Wonosobo menolak keberadaan ojek online. FOTO:JPNN

JATENGPOS.CO.ID. WONOSOBO- Memperingati hari buruh sedunia, ratusan pengemudi ojek pangkalan menggelar konvoi di sejumlah ruas jalan utama kota wonosobo. Mereka menolak keberadaan ojek online yang sudah beroperasi sejak beberapa bulan silam di wonosobo.

“Kami gelar konvoi damai bersama dengan peringatan hari buruh internasional, pada kesempatan itu kami serukan penolakan terhadap ojek online,” ungkap Ketua Paguyuban Ojek Pangkalan Slamet Triyono, Rabu (2/5).

Menurutnya, alasan penolakan tersebut, lantaran wonosobo kota kecil, mereka juga tidak pakai perasaan, mengambil penumpang di wilayah pangkalan orang lain. Selain itu, ojek on line juga dituding merusak tantan yang sudah ada.

”Wonosobo berbeda dengan kabupaten  yang lain, ini kota kecil di wilayah  pegunungan, kalau tarifnya murah terus gimana, kita tidak setuju, ” ucapnya.

iklan
Baca juga:  Mulai Jumat Hingga Minggu Ini, Pemkab Purbalingga Wacanakan Gerakan "Tiga Hari di Rumah Saja"

Peserta konvoi damai ojek pangkalan  terdiri dari 300 orang, mereka berasal  dari 17 pangkalan yang tersebar di wilayah kota dan ponggiran kota. Namuan pihaknya mengaku siap untuk menggelar konvoi lebih besar  jika tidak ada prubahan situasi .

“Jika tidak ada perubahan maka kita akan menggelar demo secara lebih besar ke pusat pemerintahan, utamanya Bupati dan DPRD,” katanya.

Ojek pangkalan juga mengaku, kemunculan ojek online di wonosobo telah menurunkan pendapatan mereka hingga 40 persen. Sehingga pemerinintah kabupaten harus bertindak agar tidak mematikan usaha masyarakat kecil.

Sementara itu, menyikapi aksi konvoi penolakan dari ojek pangkalan,  Ketua Paguyuban Driver Online Wonosobo (Pandowo) Danang Gunawan mengatakan  kegiatan demo atau konvoi tersebut merupakan hak masyarakat dalam mengeluarkan pendapat.

Baca juga:  Masa Pandemi, Mayoritas Objek Wisata di Magelang Tutup

“Kita tidak ada masalah dengan kegiatan dmo penolakan itu, yang penting tidak anarkis, justru  masyarakat wonosobo semakin tahu bahwa sudah ada ojek online di wonosobo,” katanya

Menurutnya, Pandowo sendiri sudah melakukan langkah langkah antisipasi supaya tidak terjadi gesekan dengan ojek pangkalan diantaranya menggelar mediasi yang dilakukan pada bulan februari silam serta menghimbau anggotanya untuk tidak mengambil penumpang di area yang sekiranya menimbulkan konflik.

“Kita sudah mengalah, di area yang berpotensi konflik, kita tidak ambil penumpang. Jika memang mereka takut kehilangan orderan, kami sudah mempersilakan bergabung bersama kami,” pungkasnya. (gus/jpnn/muz)

 

iklan