JATENGPOS.CO.ID, – Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan salah satu kegiatan interaksi antara siswa dengan guru dimana komunikasi yang terjalin memiliki tujuan pembelajaran. Hasil komunikasi ada kalanya tidak terjalin dengan baik karena siswa memiliki rasa takut untuk bertanya ataupun menjawab pertanyaan karena takut jawabannya salah. Banyak siswa yang merasa takut dengan gurunya apalagi jika mata pelajaran yang diajarkan terasa sulit maka terkadang ada beberapa siswa akan sulit menerima pelajaran yang disampaikan dan merasa malas untuk mengikuti pelajaran. Bagaimana cara agar pembelajaran di kelas bisa berlangsung dengan efektif dengan komunikasi yang baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai?. Salah satu upaya yang dilakukan agar komunikasi di kelas berjalan dengan efektif adalah dengan memposisikan guru sebagai teman belajar siswa.
Guru merupakan seorang sosok yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Salah satu faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran diantaranya adalah peranan dari seorang guru karena guru memiliki peranan dalam proses kegiatan belajar mengajar sebagai motivator, fasilitator, organisator informatory dan konselor. Selain hal tersebut, guru juga mempunyai peran ganda dan strategis yaitu guru berperan sebagai guru, guru sebagai orang tua dan guru berperan sebagai teman siswa. Peran kerja guru yang utama adalah mengajar, mendidik dan berusaha agar semua siswa mampu menguasai materi yang diajarkan dengan baik. Guru berperan sebagai orang tua dimana siswa merasa aman dan nyaman ketika dekat dengan guru dan siswa pun tidak canggung untuk menceritakan masalah yang dihadapi layaknya guru adalah orang tua mereka sendiri.
Seorang guru harus mampu menunjukkan sikap seorang guru dan juga sahabat bagi siswanya. Guru sebagai teman merupakan tempat berbagi berbagai pengalaman terutama hal-hal yang berkaitan dengan mata pelajaran dan siswa tanpa takut mengungkapkan ide, gagasan, atau sanggahan dalam diskusi. Ketika siswa sudah menganggap guru sebagai temannya maka maka ketika pembelajaran berlangsung siswa tanpa sungkan dan malu akan berani untuk bertanya jika mereka belum paham dengan apa yang disampaikan. Begitu pula ketika diberi pertanyaan siswa merasa tidak takut untuk menjawab walaupun jawaban mereka salah.
Hubungan guru dan siswa mengutamakan nilai-nilai demokratis dalam proses pembelajaran. Ketika dalam diskusi terdapat perbedaan pendapat maka guru tidak merasa direndahkan jika siswa tidak sependapat atau memang pendapat siswa yang benar. Pada saat ini , guru yang disenangi siswa adalah guru yang bisa menjadi sahabat dan teman dalam belajar ataupun dalam kehidupan sosial mereka. Guru sebagai teman belajar siswa akan menciptakan rasa nyaman dan dekat sehingga akan tercipta suasana kelas yang menyenangkan. Suasana belajar yang menyenangkan inilah yang akan meningkatkan motivasi untuk belajar dan meraih prestasi sehingga tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai.
Dengan pendekatan seperti itu siswa akan mudah menerima materi yang disampaikan. Sikap guru yang ramah dan bersahabat akan lebih disukai siswa daripada bersikap kasar dan arogan. Namun demikian, sikap bersahabat guru tetap harus bersikap tegas dan tidak melebihi batas karena terkadang kalau sudah merasa dekat dengan guru beberapa murid ada yang terkesan malah menyepelekan. Dalam mengatasi hal tersebut maka layaknya sebagai teman/ sahabat, seorang guru wajib menegur, mengingatkan bahkan memberikan sangsi jika siswa melakukan kesalahan yang sudah melebihi batas, karena teman yang baik akan mengingatkan temannya yang melakukan kesalahan bukan membiarkannya.
Jadilah guru yang bersahabat dan bersikap ramah karena siswa akan lebih mudah dalam belajar. Saaat mereka merasa nyaman dengan suasana pembelajaran yang kondusif sehingga tujuan dari pembelajaran akan tercapai. Untuk itu, guru perlu membangun koneksi yang baik dengan siswa.
Ninik Dwi Pratiwi, S.Pi
SMK Negeri 4 Kendal