JATENGPOS.CO.ID, MANCHESTER – Manchester United meraih kemenangan atas Leicester City di Old Trafford pada laga pekan ke-11 Premier League. Hasil tersebut membuat Manchester United (MU) berhasil merengkuh tiga kemenangan kandang di bawah asuhan Ruud van Nistelrooy.
Bersua Leicester, Minggu (10/11/2024) malam WIB, Tim Setan Merah mendapat perlawanan sengit. MU mencatatkan 51,3 persen penguasaan bola, berbanding 48,7 persen milik The Foxes.
MU juga melepaskan 13 tembakan yang tiga di antaranya mengarah ke gawang. Di sisi lain, Leicester City memperoleh enam peluang bagus yang lima di antaranya mengarah ke gawang.
Setelah berjuang keras, MU akhirnya sukses membungkam Leicester dengan skor 3-0. Ketiga gol kemenangan The Red Devils disarangkan Bruno Fernandes pada menit ke-17, gol bunuh diri Victor Kristiansen menit ke-38, dan Alejandro Garnacho menit ke-82.
Hasil tersebut membuat MU lebih sering meraih kemenangan di Old Trafford di bawah asuhan Ruud van Nistelrooy. Bersama Van Nistelrooy, MU berhasil memetik tiga kemenangan dari empat laga kandang pada musim ini.
Jumlah itu pun sejajar ketika Tim Setan Merah masih ditangani Erik ten Hag. Namun bedanya, Ten Hag harus menjalani tujuh pertandingan bersama MU di Old Trafford diseluruh ajang.
Duel tersebut sekaligus menjadi laga perpisahan Ruud van Nistelrooy sebagai manajer interim Manchester United. Terhitung mulai 11 November 2024, jabatan manajer MU akan diserahkan kepada Ruben Amorim.
Meski meraih kemenangan atas Leicester City, Manchester United masih berada di papan tengah. MU menempati peringkat ke-13 dengan koleksi 15 poin, unggul lima angka atas Leicester di tempat ke-15.
“Itu profesional, Anda dapat melihat para pemain berjuang sepanjang pertandingan. Kami mencetak dua gol hebat dan ada beberapa bagian yang bagus, tetapi kami tidak benar-benar mengendalikan permainan,” ucap Van Nistelorooy.
“Itu adalah tiga poin penting. Dalam empat pertandingan, Bruno mencetak beberapa gol penting, juga memberikan assist sehingga kembali produktif. Itulah Bruno yang paling banyak membantu tim,” sambungnya.
Bersamaan dengan masuknya jeda internasional November juga mengartikan akhir dari masa jabatan legenda Manchester United, Ruud van Nistelrooy, sebagai pelatih interim di mantan klubnya tersebut.
Sejak menggantikan Erik ten Hag yang dipecat, Van Nistelrooy melatih di empat pertandingan di seluruh kompetisi dan Man United tak terkalahkan.
Total, ManUnited di bawah Van Nistelrooy telah mencetak 11 gol dan kebobolan tiga gol dari empat laga di seluruh kompetisi. Kini, estafet kepelatihan akan diteruskan pelatih muda Portugal, Ruben Amorim.
Van Nistelrooy melihat ManUnited hanya harus terus percaya diri dan juga bangkit. Pria asal Belanda itu juga menuturkan momen spesial di laga terakhirnya yang dimainkan di Old Trafford.
“Apa yang kami coba lakukan jelas mencoba untuk stabil, setelah periode yang sangat sulit dan emosional. Anda ingin para pemain tampil dalam performa terbaiknya, jadi banyak komunikasi dan sesi latihan, untuk menyampaikan perasaan yang tepat kepada mereka,” tutur Van Nistelrooy di laman resmi ManUnited.
“Ini tentang percaya pada diri sendiri dan, lihat, satu-satunya jalan keluar. Ini adalah tujuan yang ingin kami tuju, sebagai klub dan tim, untuk mendapatkan hasil dan membangunnya. Hubungannya ada di sana. Ini tentang United. Kebersamaan dan meraih hasil. Saya bangga akan hal itu dan berterima kasih kepada para suporter. Itu adalah momen yang indah,” terangnya.
“Untuk kembali ke klub dan saya mulai bekerja, dan kemudian melatih di empat pertandingan. Semuanya di kandang, mendapatkan beberapa hasil bagus dan beberapa gol bagus. Ada beberapa hal bagus untuk dikembangkan. Untuk menutupnya dengan ini, ini istimewa. Ayah saya ada di sini, anak saya. Jadi ini momen yang sangat hebat,” tambah Van Nistelrooy.
Last dance Van Nistelrooy dengan ManUnited. Fernandes juga menilai para pemain berkomitmen untuk memberikan yang terbaik di laga terakhir Van Nistelrooy, serta staf kepelatihan tim.
“Semua pemain merasa menikmati latihan ini karena dia (Van Nistelrooy) membawa kegembiraan ekstra ke dalam latihan. Dan saya suka (itu), dengan hal-hal kecil dengan permainan kecil, hanya untuk mengembalikan energi. Dan dia melakukannya. Dia melakukannya dengan baik. Dan kami mengatakannya sebelum pertandingan, kami tidak tahu apa yang akan terjadi pada Ruud dan staf lainnya,” ungkap Fernandes.
“Kami tidak tahu siapa yang akan bertahan, siapa yang tidak, dan kami sudah mengatakannya sebelum pertandingan. Jika ini harus menjadi tarian terakhir, maka itu harus menjadi tarian yang pantas, karena mereka pantas mendapatkannya atas segala yang telah mereka lakukan kepada kami,” jelasnya.
Bruno Fernandes jadi aktor utama di balik kemenangan Manchester United (MU) atas Leicester City. Fernandes membawa MU memimpin 1-0 setelah tendangan kerasnya dari luar kotak penalti menit 17′ merobek gawang Mads Hermansen. Ia kemudian mencetak brace menit 37′, tetapi panelis Liga Inggris menilainya sebagai gol bunuh diri Victor Kristiansen.
“Manajer Fantasy Premier League pasti sebal, gol itu seharusnya milik saya,” kata Bruno Fernandes bercanda seusai pertandingan. Pesta kemenangan MU ditutup gol yang tak kalah cemerlang pada menit 82′. Menerima operan Lisandro Martinez, Alejandro Garnacho melepaskan tendangan keras yang kembali merobek gawang Mads Hermansen untuk kali ketiga.
Duel MU versus Leicester menyisakan tiga fakta dan statistik unik. Pertama Ruud Effect. Erik ten Hag musim ini memberikan tiga kemenangan buat MU di Old Trafford. Menariknya, jumlah tersebut sama seperti yang diperoleh Ruud van Nistelrooy selama menjabat sebagai pelatih sementara Setan Merah.
Bruno Fernandes membuat penampilan ke-250 untuk Manchester United pada laga kontra Leicester City. Sejak memulai debutnya untuk klub pada Februari 2020, dia bermain di lebih banyak pertandingan daripada pemain lain untuk klub Liga Inggris di semua kompetisi, sementara hanya Mohamed Salah (198) yang terlibat dalam lebih banyak gol untuk klub seperti itu daripada dia (155 – 83 gol, 72 assist).
Gelandang ini telah terlibat langsung dalam 100 gol dalam 170 penampilan untuk Manchester United di Liga Inggris (56 gol, 44 assist), mencapai tonggak sejarah ini dengan hanya satu penampilan lebih dari Cristiano Ronaldo (169) setelah melakukannya.
Di bawah kendali Nistelrooy, Bruno Fernandes tampil lebih garang, mencetak empat gol dalam empat pertandingan musim ini. Statistik ini berbanding terbalik saat MU masih dipegang Erik ten Hag, di mana gelandang asal Portugal itu gagal menyarangkan satu gol pun. (bol/riz)