spot_img
27.4 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Antisipasi PMK, Peternak di Sukoharjo Ini Gunakan Jamu untuk Kesehatan Ternak

JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sedang mewabah membuat para peternak meningkatkan kewaspadaan terhadap kesehatan ternak mereka. Di kabupaten Sukoharjo juga terdampak, selain pengawasan ketat dari Dinas Pertanian dan perikanan Sukoharjo terhadap lalu lintas ternak, peternak juga mulai memanfaatkan ramuan tradisional sebagai langkah preventif.

PMK tidak hanya pada sapi tapi juga pada domba atau kambing. Andhika Fauzi, seorang peternak domba dari Peternakan Setya Lembu Multifarm, Desa Plesan, Kecamatan Nguter, membagikan pengalamannya. Dengan populasi lebih dari seribu ekor domba, ia menggunakan jamu tradisional untuk menjaga kesehatan ternaknya.

“Ramuan ini terdiri dari temulawak, kunir, jahe, dan gula merah. Khasiatnya dapat menjaga kestabilan tubuh domba, meningkatkan nafsu makan, memperbaiki kesehatan pencernaan, dan memberikan energi,” ungkap Andhika ditemui di kandangnya, Rabu (8/1).

Baca juga:  Purbalingga Perkuat Koordinasi Tangani Covid-19

Ia menjelaskan bahwa ramuan ini diberikan secara rutin, baik secara langsung maupun dicampur dalam pakan. Penggunaan jamu yang telah menjadi tradisi ini kini semakin intensif sejak merebaknya PMK.

“Alhamdulillah, dari seribu ekor domba, semuanya sehat. Jika ada yang sakit akibat cuaca ekstrem, cukup diberi jamu sedikit dan biasanya langsung pulih,” tambahnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno, melaporkan bahwa hingga 7 Januari 2025, tercatat 57 ekor ternak di Sukoharjo terpapar PMK, namun tidak ada kasus kematian. Dari jumlah tersebut, satu ekor harus dipotong paksa.

“Kami terus melakukan pengawasan ketat, terutama di Pasar Hewan Bekonang. Jumlah ternak yang masuk menurun drastis, dan para peternak serta pedagang sudah memiliki kesadaran tinggi untuk menolak ternak dari luar daerah yang sakit,” jelas Bagas.

Baca juga:  Viral Video Pria Mengaku Menginap di Bangunan Kosong RSK Tayu (2) : Sempat Ketemu Dokter Bule

Selain itu, pihaknya juga gencar melaksanakan vaksinasi, pengobatan, dan penerapan biosecurity untuk mencegah penyebaran PMK. Meski demikian, Pasar Hewan Bekonang tetap beroperasi dengan pengawasan yang diperketat.

“Kami belum menutup pasar karena aktivitasnya sudah sepi dan kesadaran peternak dalam memutus rantai penyebaran PMK cukup tinggi,” tutupnya.

Langkah preventif yang dilakukan oleh para peternak, termasuk penggunaan jamu tradisional, menjadi salah satu upaya yang diharapkan mampu menekan penyebaran PMK di Kabupaten Sukoharjo. (dea)

spot_img

TERKINI