JATENGPOS.CO.ID, KARANGANYAR – Sebanyak 10 hektare lahan sawah di Karanganyar sudah diserang hama tikus. Dinas Pertanian Karanganyar bersama TNI dan petani melakukan kegiatan bersama gropyakan tikus.
Kepala Bidang (Kabid) Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (Dispertan PP) Kabupaten Karanganyar Feriana Dwi Kurniawati menjelaskan, lahan persawahan di Karanganyar itu ada sekitar 20.000 hektare dan yang diserang hama tikus itu baru 10 hektare. Kegiatan gropyakan bersama ini untuk pencegahan.
“Sebanyak 10 hektare sawah yang sudah diserang hama tikus itu ada di Kecamatan Karanganyar, Kebakkramat, Jaten, dan Tasikmadu. Kita serentak. Agar lebih efektif mengendalikan hama tikus,” jelasnya pada wartawan, Jumat (10/1).
Disebutkan Feriana, pengendalian hama tikus ini dengan cara Emposan, yakni dengan cara mencari lubang-lubang tikus yang aktif. Setelah dikasih emposan itu beberapa tikus ada yang keluar tapi sebagian besar mati di dalam.
“Ini kan mengandung belerang. Sebagian besar mati di dalam. Selain emposan kita gunakan umpan, Si darat. Ini tikus matinya seminggu kemudian. Jadi yang lainnya tidak jera. Akhirnya hama tikus dapat dikendalikan,” ungkapnya.
Ia berharap, dengan pengendalian hama tikus ini program ketahanan pangan dapat sukses. Hasil panen petani melimpah. Ditambahkan dia, pihaknya juga melakukan pemasangan rumah burung hantu (Rubuha) untuk mengendalikan hama tikus secara alami. Menurut dia sudah ada 60 Rubuha tersebar di berbagai Kecamatan di Karanganyar.
Sementara, Danramil 01 Karanganyar, Mayor Heru Nugroho mengatakan, ini petani mengeluh serangan hama tikus. Jadi TNI bersama Dinas Pertanian melakukan kegiatan bersama ini. Untuk mensukseskan program Ketahanan Pangan. Agar tidak impor pangan lagi.
“Kalau di kelurahan Popongan ini sudah 60-70 persen sawah terkena hama tikus. Untuk luasan lahan sawah di sini sekitar 213 hektare. Ini sudah dilakukan umpan, lalu ini gropyakan, ini tadi disarankan Dinas Pertanian agar melakukan umpan lagi,” tandasnya. (yas).