Karakter dan Teknik Menjawab Soal Olimpiade Matematika

(Oleh: Sigit Ari Witjaksana, S.Pd., M.Pd Guru SMK Kristen 2 Surakarta/ Pelatih Olimpiade Matematika di kota Surakarta)
Sigit Ari Witjaksana, S.Pd., M.Pd Guru SMK Kristen 2 Surakarta/ Pelatih Olimpiade Matematika di kota Surakarta

JATENGPOS.CO.ID, – Banyak anggapan dari masyarakat kita yang mengatakan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan  menjadi momok bagi siswa. Biasanya siswa yang  tidak mengalami kesulitan pada pelajaran matematika mereka juga tidak mengalami kesulitan untuk mata pelajaran yang lain. Mengapa demikian ? Karena dalam penggunaan logika, mapel matematika berada diurutan tertinggi.

Bagi siswa yang menyukai matematika dan banyak latihan mengerjakan soal-soal mereka akan berasa lebih mudah dari pada yang jarang latihan. Itu merupakan konsekuensi logis bahkan untuk semua pelajaran di sekolah. Berbeda untuk soal-soal olimpiade matematika, siswa yang pandai/ jawara pada mapel matematika di sekolah pun juga gurunya pada awal mengerjakan soal soal olimpiade pasti akan mengalami kesulitan.

Baca juga:  Menjadi Sahabat Siswa

Untuk mengerjakan soal-soal olimpiade matematika dibutuhkan karakter dan Teknik yang berbeda dengan soal-soal matematika di sekolah. Soal-soal olimpiade matematika terasa lebih mudah kalau sudah  tahu teknik mengerjakan. Tidak mungkin membahas semua Teknik di sini, hanya beberapa karakter dan Teknik akan penulis uraikan/ bahas terutama bagi yang lagi mulai mencoba mengerjakan soal-soal olimpiade matematika. Menurut Suwah Sembiring dalam bukunya “Olimpiade Matematika” menulis karakter-karakter yang harus dimiliki jika ingin mengerjakan soal-soalolimpiadematematika:

 


Pertama ketekunan, ketekunan merupakan modal utama awal mengerjakan soal-soal olimpiade matematika. Jikatidak tekun, begitu menghadapi soal-soal yang sulit pasti akan mudah menyerah. Untuk itu karakter pertama ini yaitu hadapi soal semacam apapun dengan penuh ketekunan. Biasanya kita gagal bukan karena kita tidak mempunyai kemampuan, melainkan tidak mempunyai kesungguhan atau ketekunan.  “Tak satupun dapat menggantikan ketekunan untuk dapat mencapai keberhasilan“, demikian kata-kata bijak dariCalvin Coolidge

Baca juga:  Asyiknya Belajar IPS dengan Metode Karya Wisata

Kedua paham konsep, paham konsep juga bisa diartikan mengerti setiap makna yang terkandung dalam soal tersebut. Sehingga kita mampu mengerjakan soal tanpa menggunakan rumus yang ada seperti biasanya. Kita hanya menggunakan intuisi dan berfikir nalar dalam mengerjakan soal. mengalir bagaikan air tanpa memikirkan rumus-rumus yang telah ada.
Ketiga berfikir kreatif,dasar dari berfikir kreatif adalah menghubung-hubungkan, yakni menghubungkan antara yang diketahui dan yang ditanyakan. Yang dimaksud diketahui adalah segala hal yang kita ketahui, jadi bukan hanya yang tertulis di dalam soal. Jika kita belum dapat menghubungkan antara yang diketahui dan yang ditanyakan, cobalah kita bekerja mundur. Artinya mulai dari pertanyaan dan akhiri dari yang kita ketahui. Menghubungkan bisa juga dimaknai mengubah bentuk soal ke dalam bentuk yang bisa kita kerjakan. Jika dalam suatu soal kita sulit menghubungkanya, cobalah kita buat bentuk model matematika dan sketsa gambarnya.

Baca juga:  MLM TUNGSIS Tingkatkan Keterampilan Membaca Resistor

 

Oleh: Sigit Ari Witjaksana, S.Pd., M.Pd

Guru SMK Kristen 2 Surakarta/ Pelatih Olimpiade Matematika di kota Surakarta