spot_img
28.8 C
Semarang
Kamis, 26 Juni 2025
spot_img

Komisi B DPRD Jateng Dorong Perempuan Berperan dalam Pembangunan Ekonomi Keluarga

JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Ketua Komisi DPRD Jawa Tengah (Jateng), Sri Hartini menyampaikan bahwa ibu rumah tangga dapat berperan dalam pembangunan ekonomi keluarga tanpa harus bekerja di kantoran. Mereka dapat memanfaatkan potensi lingkungan sekitar rumah untuk memulai usaha dan mendapatkan penghasilan sendiri.

Pernyataan demikian disampaikan dalam dialog Ngode (Ngobrol Bareng Dewan) DPRD Jateng dengan tema “Kartini Masa Kini dalam Mewujudkan Kelestarian Lingkungan untuk Penguatan Ekonomi Keluarga” di wisata Bukit Alam, Bandungan, Kabupaten Semarang, Kamis (24/4/2025).

“Tidak harus dengan modal besar, cukup memanfaatkan potensi lingkungan di sekitar rumah bisa menjadi langkah usaha dalam rangka menambah pendapatan keluarga,” ujarnya.

Sri Hartini mencontohkan langkah kecil bisa dilakukan ibu-ibu rumah tangga memanfaatkan lingkungan sekitar rumah dengan menanam sayur-sayuran seperti lombok yang harga sering kali melonjak tinggi.

“Mengandalkan potensi lingkungan bisa menambah pendapatan keluarga. Tidak hanya lombok atau jenis sayuran lainnya, tanaman obat (toga) juga bisa mengoptimalkan potensi lingkungan untuk meningkatkan pendapatan keluarga,” jelasnya.

Sri Hartini juga menekankan pentingnya mendukung ketahanan pangan sebagai program utama pemerintah saat ini. Terlebih lagi ketahanan pangan di Jateng menjadi salah satu penyangga pangan nasional.

Sri Hartini berharap perempuan-perempuan di Indonesia, khususnya Kartini Masa Kini di Jateng, dapat menjadi contoh dalam mengembangkan ekonomi keluarga.

“Perempuan-perempuan yang ada di Indonesia, perempuan masa kini menjadi Kartini walaupun di rumah tapi bisa punya penghasilan sendiri,” tandasnya.

Sri Hartini memberikan contoh usaha yang dikelola oleh ibu rumah tangga, seperti membuat ayam crispy. Komisi B DPRD Jateng telah memberikan pelatihan berbagai olahan rumah tangga selain ayam crispy, tahu crispy juga tahu bakso.

“Ibu-ibu rumah tangga itu setelah menyelesaikan pekerjaan rumah tangga ya tentunya kan bisa berkarya dengan cara misalnya membuat ayam crispy itu. Kita sering kali memberikan pelatihan melalui ibu-ibu PKK di daerah cara pembuatan sekaligus pemasarannya,” katanya.

CINTA LINGKUNGAN: Ketua Komisi DPRD Jateng, Sri Hartini menunjukkan kecintaan pada lingkungan yang bersih dan alami saat syuting acara dialog Ngode (Ngobrol Bareng Dewan) di Bukit Alam, Bandungan, Kabupaten Semarang, Kamis (24/4/2025). FOTO: MUIZ/JATENGPOS

Langkah strategis lainnya, ia menyatakan bahwa Komisi B DPRD Jateng ini juga selalu turun ke lapangan, khususnya di Dapil masing-masing anggota yang ada di Komisi B tersebut untuk memastikan masyarakat ini tetap berdaya, demi meningkatkan perekonomian keluarga mereka.

“Kami (Komisi B, red) bantu semuanya termasuk cara-cara menentukan harganya seperti apa yang banyak diminati masyarakat, termasuk memperjuangkan anggaran untuk kegiatan mereka, supaya lebih semangat berkarya menghasilkan peningkatan ekonomi keluarga,” pungkasnya.

Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda Dinas Lingkungan Hidup dan Perhutanan (DLHK) Jateng, Irma Damayanti yang juga hadir sebagai narasumber dalam dialog, menyampaikan pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga. Ibu-ibu bisa memanfaatkan sampah di lingkungannya untuk peningkatan ekonomi keluarga.

“Ibu-ibu rumah tangga ini bisa disebut sebagai produsen sampah, maka kami selalu tekankan bahwa dari sampah-sampah baik organik dan anorganik yang dihasilkan dari rumah tangga ini, bisa dimanfaatkan untuk pupuk dan barang-barang recycle,” ujarnya.

Salah satu pelaku UMKM turut dihadirkan yang eksis memproduksi batik pewarna alami, Sasi Syifaurohmi pemilik Zie Batik dari Gunungpati, Kota Semarang, mengaku terbantu atas kerja sama steakholder baik dari DPRD Jateng dan pemerintahan, usaha batik ramah lingkungan yang dikelola terus mengalami peningkatan.

“Peran kerja sama sangat besar pengaruhnya di usaha batik kami, terutama dukungan komitmen produk kami yang selalu menggunakan bahan-bahan pewarna alami dari dedaunan dan buah-buahan. Berkat dukungan kerja sama dan promosi produk batik ini semakin diminati masyarakat hingga dari berbagai daerah,” ujarnya. (muz/adv)

spot_img

TERKINI