JATENGPOS.CO.ID, – Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan dapat dilihat dari dua sisi yakni pendidikan intelektual/pengetahuan dan pendidikan karakter/sikap. Pendidikan intelektual biasanya identik dengan kecakapan dan kecerdasan seseorang yang menjadi tolak ukurnya adalah nilai. Sedangkan, pendidikan karakter merupakan sikap atau perilaku seseorang. Pendidikan karakter adalah pendidikan yang sangat penting bagi kita terutama anak-anak yang masih dalam dunia pendidikan, karena pendidikan karakter dijadikan sebagai wadah atau proses untuk membentuk pribadi anak agar menjadi pribadi yang baik. Kedudukan karakter dalam perjalanan setiap orang sangat penting. Pembentukan karakter sejak dini akan sangat menentukan bagaimana seseorang dalam menjalani hidupnya.
Sekarang ini, pendidikan karakter atau pendidikan yang berbasis pada pembangunan karakter siswa menjadi trending topik yang ramai dibicarakan. Kebutuhan akan pendidikan yang dapat melahirkan manusia Indonesia yang memiliki karakter dan kepribadian luhur sangat diperlukan. Karena degradasi moral yang terus menerus terjadi pada generasi bangsa ini dan nyaris membawa bangsa ini pada kehancuran.
Beberapa bukti telah terjadi degradasi moral adalah (1) Budaya korupsi yang seakan telah mengakar pada kehidupan, (2) penyalahgunaan dan peredaran narkoba yang semakin menggila, (3) tawuran antar pelajar, (4) pergaulan remaja yang semakin bebas dan mengarah pada pelecehan seksual, (5) berbagai kejahatan yang telah menghilangkan rasa aman setiap warga, (6) penganiayaan murid/orangtua wali terhadapa guru. Untuk mengatasi terjadinya degradasi moral tersebut salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menanamkan pendidikan karakter sejak dini agar menjadi pribadi yang baik.
Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Sebagaimana termaktup dalam Pasal 1 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003; “Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”. Amanah UU Sisdiknas tahun 2003 itu bermaksud agar pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian atau berkarakter, sehingga nantinya akan lahir generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter yang bernafas nilai-nilai luhur bangsa serta agama.
Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
Namun kenyataan yang selama ini terjadi pendidikan karakter belum terealisasi dengan baik, siswa masih lebih banyak dituntut penguasaan dari aspek kognitif saja. Proses belajar mengajar juga berlangsug secara pasif dan kaku sehingga peserta didik menjadi jenuh bahkan ada juga yang tidur di dalam kelas. Pendidikan yang berkaitan dengan pendidikan karakter (seperti budi pekerti/PPKn dan agama) ternyata pada prakteknya lebih menekankan pada aspek otak kiri (hafalan, hanya sekedar tahu). Secara tidak langsung pendidikan yang seperti ini telah membunuh karakter anak bangsa sehingga menjadi tidak kreatif.
Sehingga tidak mengherankan kalau generasi muda sekarang ini belum memiliki karakter dan kepribadian yang bermoral. Walaupun sebenarnya untuk penanaman pendidikan karakter ini tidak bisa hanya dibebankan pada sekolah saja, peran serta keluarga dan dukungan lingkungan juga memiliki andil besar untuk keberhasilan penanaman pendidikan karakter pada anak.
Ika Mery Widharningsih, S.Pd.
SDN 2 Gintungan Purworejo