JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN – Kebijakan parkir gratis di Pasar Sukowati yang diberlakukan oleh Bupati Sragen dengan tujuan menarik minat masyarakat untuk mengenal kondisi pasar secara langsung, dinilai belum efektif. Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa meskipun masyarakat bertambah yang datang, kunjungan mereka tidak selalu berujung pada peningkatan aktivitas belanja, dan sayangnya, banyak kios masih terlihat tutup.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, Cosmas Edwin Yunanto, menjelaskan bahwa kios-kios kuliner di dalam pasar memang banyak yang belum digunakan. Menurutnya masih dalam proses setelah pindah dari Pasar Joko Tingkir.
“Kalau kemarin diakui kios yang untuk kuliner di dalam memang banyak yang belum digunakan karena pindahan dari Pasar Joko Tingkir,” terang Cosmas.
Pihak Diskumindag akan berupaya memaksimalkan pemanfaatan kios-kios yang ada. Cosmas menyatakan bahwa jika kios tidak dimanfaatkan, kepemilikannya bisa dialihkan agar penataan pasar lebih optimal.
Dari total hampir 1.900 kios dan los di Pasar Sukowati, Cosmas menegaskan bahwa fokus perhatian tidak hanya pada kios yang kosong. Menurutnya, banyak los pedagang sudah dimanfaatkan dengan baik, bahkan banyak pedagang di los mengajukan izin untuk melakukan penyekatan demi keamanan.
Meskipun demikian, Cosmas mengakui bahwa masih banyak pedagang yang menerapkan sistem buka-tutup kios, yang juga menjadi salah satu faktor kurangnya aktivitas di pasar. Diskumindag Sragen akan terus berupaya mencari solusi agar Pasar Sukowati kembali ramai dan seluruh kios dapat dimanfaatkan secara optimal. (ars)
