JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – – Ada pergeseran menarik di jalanan Indonesia. Jika dulu warna-warna mencolok seperti merah menyala, hitam garang, atau putih bersih mendominasi pilihan sepeda motor, kini palet warna pastel justru jadi primadona, terutama di kalangan anak muda. Skutik nuansa lembut seperti Cottonsky (perpaduan warna biru muda dan coklat muda), Limeleaf (perpaduan warna biru muda dan kuning muda), dan Bubblepop (perpaduan warna biru muda dan ungu muda) semakin digemari. Ini bukan sekadar tren sesaat, melainkan cerminan dari perubahan selera, gaya hidup, dan bahkan cara pandang anak muda Indonesia terhadap kepemilikan kendaraan.
Dulu, motor seringkali diasosiasikan dengan kecepatan, kekuatan, dan kesan “gahar”. Warna-warna yang dipilih pun biasanya mencerminkan hal tersebut. Namun, anak muda masa kini tampaknya punya definisi keren yang berbeda. Mereka mencari kendaraan yang tidak hanya fungsional, tapi juga merepresentasikan identitas dan gaya hidup “chill” atau santai.
Warna pastel menawarkan kesan yang jauh lebih lembut, tenang, dan tidak agresif. Ini sejalan dengan tren desain global yang condong ke arah minimalisme, dan “soft luxury” yang mengutamakan kenyamanan visual dan ketenangan. Motor berwarna pastel jadi pelengkap gaya hidup yang lebih slow-paced di tengah hiruk pikuk kota.
Motor dengan warna pastel bisa jadi “oase” pribadi yang memberikan rasa nyaman dan damai bagi pengendaranya. Ini bukan lagi soal seberapa cepat motor bisa melaju, tapi seberapa nyaman dan “feel good” saat mengendarainya. Warna-warna ini juga memancarkan aura ramah dan mudah didekati, mencerminkan keinginan anak muda untuk menampilkan citra yang positif dan menyenangkan.
Warna cerah pastel pada motor ternyata memiliki keuntungan signifikan dalam faktor peningkatan keselamatan, terutama melalui aspek visibilitas. Meskipun warna tidak secara langsung mengubah perilaku pengendara, warna cerah pastel dapat mempengaruhi bagaimana pengendara lain memproses informasi visual di jalan.
Saat siang hari warna-warna pastel ini memantulkan cahaya dengan baik, membuatnya lebih mudah terlihat di tengah keramaian lalu lintas perkotaan atau di jalan raya yang didominasi warna-warna gelap (misalnya, aspal, pohon, atau kendaraan berwarna gelap lainnya). Otak manusia secara alami tertarik pada kontras, dan warna pastel yang terang memberikan kontras yang baik. Semakin tinggi kontrasnya, semakin cepat dan mudah pengendara lain (pengemudi mobil, pengendara motor lain, atau pejalan kaki) dapat mendeteksi keberadaan kita.
Bahkan waktu-waktu transisi cahaya ini yaitu dikala senja, di mana visibilitas sering kali berkurang, warna pastel tetap terlihat jelas dibandingkan warna gelap yang cenderung “menyatu” dengan bayangan atau minimnya cahaya.
Keuntungannya utamanya adalah warna motor yang cerah pastel secara efektif mempersingkat waktu yang dibutuhkan pengendara lain untuk mendeteksi kita, sehingga secara tidak langsung meningkatkan margin keselamatan kita. Karena pengendara lain memiliki lebih banyak waktu untuk memproses informasi tentang keberadaan, kecepatan, dan arah kita. Ini berarti Mereka dapat bereaksi lebih cepat jika kita melakukan pengereman keras atau berbelok.
“Warna cerah pastel sangat membantu dalam meningkatkan visibilitas dan keselamatan, namun bukan satu-satunya faktor penentu. Tapi jika ingin meningkatkan margin keselamatan, memilih warna cerah pastel adalah langkah cerdas yang secara visual akan membuat kita menonjol dan, pada akhirnya, lebih aman di jalan”, tutup Oke Desiyanto, Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah.