Mendulang Nilai dengan Permainan Monopoli

Bhety Hapsari Mulyo, S.Pd. Guru SMPN 1 Giritontro, Wonogiri
Bhety Hapsari Mulyo, S.Pd. Guru SMPN 1 Giritontro, Wonogiri

JATENGPOS.CO.ID, – Melaksanakan kegiatan penilaian di dalam Kegiatan Belajar Mengajar(KBM) di sekolah dapat menggunakan media permainan untuk mengantarkan pesan (impuls) dari guru ke siswa, sehingga bisa merangsang pikiran, perhatian dan minat siswa yang menjadikan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik. Contohnya dengan menggunakan  permainan monopoli. Permainan monopoli merupakan  seperangkat permainan yang dalam permainannya pemain diharuskan berlomba-lomba meraih atau mendapatkan uang sebanyak-banyaknya. Media permainan monopoli di dalam KBM dipergunakan untuk kegiatan penilaian. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang mirip dengan permainan monopoli konvensional digunakan untuk kegiatan penilaian dalam pembelajaran.

Mengapa perlu menggunakan permainan dalam menyampaikan pembelajaran? Permainan membuat proses belajar lebih menyenangkan. Beberapa manfaat menggunakan permainan dalam kelas, meliputi mengajar siswa menggunakan teknik alternatif untuk belajar, mempengaruhi perkembangan kognitif, memotivasi siswa untuk belajar, memudahkan mengingat dan memacu kepercayaan diri siswa ketika mereka mendapatkan respon yang tepat.

Baca juga:  FGD, Solusi Mantap Pilih Prodi Perguruan Tinggi

Alat-alat pada media ini terdiri dari: Sebuah lembaran, yang berisi kotak-kotak yang akan dilalui pemain, pin (pion) yang mewakili satu pemain,sebuah dadu,sebuah pengocok dadu, kartu soal, dan beberapa lembar mata uang mainan.

Cara kerja permainan ini adalah mula-mula semua pemain meletakkan pin masing-masing pada kotak START-BERANGKAT, Kemudian masing-masing pemain membuang/mengocok dadu bergiliran, angka yang terbanyak bermain dahulu. Permainan dimulai di petak START, pemain tersebut menjalankan pin sesuai dengan angka yang ditunjukkan dadu . Pada kotak pin berhenti, pemain melaksanakan perintah apa yang tertulis pada kotak tersebut (misalnya menjawab soal). Jika pada kotak tertulis menjawab soal, maka pemain harus mengambil soal pada kotak soal, membacanya dengan keras, dan menjawabnya , sementara pemain-pemain lain mencocokkan jawaban dengan melihat buku pegangan.

iklan
Baca juga:  Kompetensi Guru Profesional Abad 21

Jika pemain tersebut menjawab benar, maka ia berhak mendapatkan selembar mata uang. Dari setiap soal memiliki tingkat kesulitan yang berbeda.Soal yang memiliki tingkat kesulitan tinggi memiliki bobot nilai yang tinggi juga. Demikian seterusnya sampai semua pemain mendapatkan giliran mengocok dadu sesuai undian dan menjalankan pin. Setelah waktu tertentu, permainan dihentikan, dan pemain yang menang adalah pemain yang mendapatkan skor nilai paling banyak.

Melalui permainan monopoli,  guru bisa memperoleh  hasil berupa penilaian pengetahuan, penilaian ketrampilan, dan  penilaian sikap. Penilaian pengetahuan diambil dari perolehan skor siswa  berarti semakin banyak skor menunjukkan kemampuan siswa menguasai materi,penilaian ketrampilan diperoleh dari data aktifitas dan diskusi,  dan penilaian sikap dapat diamati saat kerjasama dengan kelompok melalui observasi.

Penggunaan  permainan monopoli bisa digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada berbagai bidang ilmu. Caranya cukup mudah hanya dengan  meyiapkan soal-soal. Semakin variatif dalam soal yang digunakan akan memberikan motivasi dan merangsang siswa menjadi aktif. Hal ini diharapkan membuat pembelajaran lebih menyenangkan dapat mengusir kebosanan ,menciptakan atmosfer kelas yang lebih relaks dan ramah, memungkinkan adanya partisipasi aktif siswa untuk belajar, dapat memberikan umpan balik secara langsung,  bersifat luwes, dan mudah dibuat.

Baca juga:  Trik Menaklukkan Matematika

Namun pada penggunaan permainan monopoli  ini perlu selalu diingatkan  aturan main dan dibutuhkan kerja keras untuk mengendalikan kelas agar tidak ada yang mendominasi permainan. Sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Media momopoli bisa dijadikan alternatif untuk menyampaikan materi pembelajaran menjadi lebih menarik, mudah dilaksanakan dan bisa mengantarkan anak-anak lebih mudah memahami materi pembelajaran.

Bhety Hapsari Mulyo, S.Pd.

Guru SMPN 1 Giritontro, Wonogiri

iklan