JATENGPOS.CO.ID, – Motivasi atau dorongan yang timbul pada diri seseorang secara disadari atau tidak disadari, untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Dengan kata lain motivasi sebagai kekuatan yang menimbulkan perilaku individu. Karena motivasi juga yang bisa menggerakkan dan menggugah seseorang agar timbul keinginan atau kemauanya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperolah hasil atau mencapai tujuan yang diharapkan.
Bagi seorang guru tujuan motivasi dapat menggerakan peserta didik agar dapat timbul keinginan dan kemauan untuk meningkatkan prestasi belajar sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan didalam kurikulum sekolah. Tindakan memberi motivasi harus mengenal dan memahami kebutuhan dan kepribadian yang akan dimotivasi termasuk didalamnya guru dan peserta didik.
Secara alami, motivasi peserta didik sesungguhnya berkaitan erat dengan keiginan peserta didik untuk terlibat dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas secara efektif. Mengingat bahwa motivasi memiliki peranan penting dalam pembelajaran, baik dalam perencanaan, pelaksanaan (proses), penilaian maupun pencapaian hasil. Beberapa indikator yang dimiliki peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu : Keinginan belajar yang tinggi, Penuh semangat dalam belajar, rasa ingin tahu yang tinggi, rasa percaya diri, memiliki konsentrasi yang tinggi, kesulitan dianggap sebagai tantangan yang harus diatasi, optimis dengan apa yang dilakukan, memiliki kesabaran, keuletan dan daya pikir yang tinggi. Jika indikator tersebut banyak dimiliki peserta didik , maka guru akan merasa nyaman, senang, memberikan materi bisa secara optimal dan antusias dalam melaksanakan proses kegitan belajar mengajar di kelas.
Sebaliknya jika keadaan yang ditemukan dikelas peserta didik yang memiliki motivasi yang rendah dengan indikator seperti : Minat belajar kurang, semangat rendah, mengerjakan tugas terasa berat, sulit untuk bisa, selalu menggantungkan orang lain, konsentrasi kurang, suka ramai dikelas dan selalu pesimis ketika menghadapi kesulitan belajar. Kenyataanya peserta didik seperti itu cenderung malas berangkat sekolah, masuk sekolah terlambat, ketika masuk sekolah di kelas tidur, tugas tidak dikerjakan, ulangan bergantung pada temanya, suka buat gaduh didalam kelas. Maka suasana kelas seperti itu tidak bisa nyaman gurupun akan kesulitan dalam memberikan materi waktunya akan habis hanya untuk membimbing dan membimbing.
Proses kegiatan belajar mengajar ditemukan beberapa peserta didik yang memiliki motivasi tinggi yang tumbuh kembang dalam diri mereka sendiri. Sehingga tidak sedikit peserta didik yang motivasi belajarnya rendah maka dari itu harus ada upaya serius dari guru untuk membimbing dan mengembangkannya.
Bukan berarti upaya pengembangan motivasi dalam pembelajaran hanya diberikan kepada peserta didik yang motivasi belajarnya rendah saja, kepada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggipun harus tetap dilakukan pembinaan karena ada kemungkinan motivasi belajar mereka itu mengalami perubahan yang signifikan. Motivasi belajar peserta didik cenderung untuk bisa mencapai aktivitas akademik yang bermakna dan bermanfaat serta mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas tersebut.
Peserta didik yang memiliki motivasi belajar akan memperhatikan pelajaran yang disampaikan, dengan membaca materi berulang-ulang sampai bisa memahami dan menggunakan setrategi belajar yang mendukung karna rasa ingin tahunya yang begitu tinggi. Sehingga pesrta didik yang memiliki motivasi belajar akan tergantung pada aktivitas yang memiliki isi yang menarik atau proses yang menyenangkan. Semangat untuk belajar bisa diterapkan dengan kedisiplinan, kerapian dan kebersihan. Oleh karena itu, motivasi sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
 Lu’luatul Fuad, S.Pd
Mts Negeri Bonang Demak