29.1 C
Semarang
Senin, 11 Agustus 2025

Berdayakan Perempuan, Dosen Politeknik Indonusa Latih Kelompok Wanita Olah Herbal Lokal

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Tim Dosen Politeknik Indonusa Surakarta menggelar program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Transformasi Kesehatan dan Ekonomi: Pemberdayaan Kelompok Wanita Harmoni Mondokan Purwosari Melalui Inovasi Produk Herbal Lokal.”

Program yang berlangsung selama tiga bulan, dari Juni hingga Agustus 2025, ini bertujuan membekali para ibu rumah tangga dengan keterampilan mengolah tanaman obat keluarga (TOGA) menjadi produk bernilai jual.

Ketua Tim Pengabdian, Yulita Maulani, S.Tr.Kes., M.Kes, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat melalui potensi herbal lokal yang melimpah.

“Pemberdayaan ini bukan hanya soal meningkatkan pendapatan, tapi juga memberi mereka keterampilan, rasa percaya diri, dan jaringan pemasaran yang luas,” ujarnya.

Kegiatan ini dibagi menjadi tiga sesi utama. Sesi pertama pada Minggu (8/6/2025) fokus pada penanaman dan budidaya TOGA di lahan terbatas.

Baca juga:  Laksanakan Kurban Golkar Karanganyar Doakan Pandemi Berakhir

Sebanyak 15 anggota Kelompok Wanita Harmoni diajarkan teknik bercocok tanam yang optimal oleh Aptika Oktaviana Trisna Dewi, M.Si.

Sesi kedua, yang digelar pada Minggu (13/7/2025), adalah tahap pengolahan produk. Peserta belajar cara mengolah tanaman herbal menjadi berbagai produk seperti teh herbal, minuman kesehatan, dan simplisia kering.

“Pengolahan yang tepat penting untuk menjaga khasiat sekaligus meningkatkan daya tarik produk di mata konsumen,” jelas Yulita.

Puncak kegiatan ini adalah sesi ketiga pada Minggu (10/8/2025), di mana peserta dibekali ilmu seputar packaging, branding, dan pemasaran produk.

Narasumber Sri Wulandari, S.Si., MM., M.Kom, membimbing peserta memahami pentingnya kemasan menarik, identitas merek, dan strategi pemasaran, baik konvensional maupun digital.

Baca juga:  25.652 Warga di Boyolali Sudah Divaksinasi COVID-19

Ketua Kelompok Wanita Harmoni, Kusmiyati, menyambut baik program ini. “Kami merasa sangat terbantu. Kami jadi tahu cara menanam, mengolah, mengemas, dan memasarkan produk. Harapan kami, usaha ini bisa menambah penghasilan keluarga,” tuturnya.

Program yang mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ini diharapkan tidak berhenti di tahap pelatihan.

Tim pengabdian berkomitmen untuk memberikan pendampingan lanjutan dan membantu promosi produk secara digital.

Hal ini membuktikan komitmen Politeknik Indonusa untuk berkontribusi nyata, menjadikan inovasi berbasis kearifan lokal sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat sekaligus menjaga kesehatan keluarga. (dea/biz/rit)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya