28.8 C
Semarang
Selasa, 2 Desember 2025

Berkat Kerja-Kerja Kolaboratif, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Layanan Kesehatan Terbaik



JATENGPOS. CO. ID, JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) meraih penghargaan dalam ajang Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah, untuk kategori Peningkatan Akses dan Kualitas Layanan Kesehatan Terbaik tingkat provinsi dengan fiskal tinggi.

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dalam acara Malam Penganugerahan Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah 2025 di Flores Ballroom Hotel Borobudur, Jakarta, Senin, 1 Desember 2025 malam.

Acara tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bekerja sama dengan Tempo Media.

General Manager Pusat Data dan Analisis Tempo sekaligus perwakilan dewan juri, Khairul Anam, mengatakan, penghargaan itu diperoleh berdasarkan penilaian atas data cek kesehatan gratis dengan bobot 30%, data Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan bobot 20%, data Integrasi Layanan Primer (ILP) dengan bobot 20%, data posyandu siklus hidup aktif dengan bobot 10%, data Unit Pelayanan Kesehatan Desa/Keluraha (UPKDK) dengan bobot 10%, dan data kelengkapan alat kesehatan dengan bobot 10%.

Berdasarkan data yang diperoleh, Provinsi Jawa Tengah dinilai telah meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan sebesar 87,49%, serta layanan cek kesehatan gratis sebesar 96,91%. Kemudian sebanyak 99,79% Puskesmas memiliki otonomi pengelola keuangan dan menerapkan layanan primer terintegrasi berbasis kluster melebihi rata-rata masing-masing 85,32% dan 90,91%.

Baca juga:  Anggota Kodim 0733/BS Semarang Terus Tegakan Protokol Kesehatan

“Data ini diambil atau di-support oleh Kementerian Kesehatan,” kata Khairul.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan, raihan penghargaan tersebut merupakan hasil dari kerja-kerja kolaboratif antara Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/kota se Jawa Tengah. Melalui program dokter spesialis keliling (Speling) yang digulirkan, layanan kesehatan yang diberikan mampu menjangkau masyarakat hingga di desa-desa di provinsi ini.

Sejak diluncurkan pada Maret hingga 30 November 2025, program Speling telah menjangkau 790 desa/kelurahan di 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah. Total sebanyak 80.775 jiwa telah terlayani program Speling meliputi skrining tuberkulosis (TBC), antenatal care (ANC) ibu hamil, kesehatan jiwa, tekanan darah, gula darah, payudara (sadanis), dan kanker serviks.

Bahkan, pada praktiknya di lapangan, program Speling juga terintegrasi dengan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diinisiasi oleh pemerintah pusat. Capaian CKG di Jawa Tengah per 30 November 2025 sebanyak 12,4 juta jiwa. Capaian tersebut menjadi yang tertinggi secara nasional.

“Sudah 790 desa yang sudah disasar oleh dokter-dokter spesialis kita untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara gratis. Ini sesuai dengan program Presiden Prabowo Subianto untuk pelayanan kesehatan gratis,” katanya.

Baca juga:  Kantor Kecamatan Polokarto Geger Bendahara Ditemukan Gantung Diri

Untuk menyukseskan program tersebut, Ahmad Luthfi menggandeng rumah sakit-rumah sakit milik pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, termasuk rumah sakit milik pemerintah pusat dan swasta yang ada di Jawa Tengah. Dokter-dokter spesialis dari berbagai rumah sakit tersebut dikumpulkan dan dibawa bersama mobil Speling menuju desa-desa yang disasar, khususnya yang berada di daerah terpencil.

“Secara simultan akan berputar terus sehingga tidak ada masyarakat desa terpencil kita yang tidak tersentuh program Speling,” tegas Luthfi.

Sebab, lanjut dia, sektor kesehatan merupakan salah satu faktor untuk mereduksi kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah. Untuk itu, Ahmad Luthfi akan terus meningkatkan program Speling tersebut. Bahkan dalam speling juga ada transfer ilmu dari dokter spesialis kepada dokter-dokter umum di puskesmas.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan, kegiatan pemberian penghargaan kepada pemerintah daerah tersebut sudah berlangsung beberapa tahun. Penghargaan tersebut sebagai upaya membentuk iklim yang kompetitif dan memotivasi antardaerah.

“Kalau tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya kita berikan penghargaan dalam bentuk trofi dan sertifikat, saya berpikir ini tidak cukup. Tahun depan Kemendagri ada anggaran yang akan digunakan untuk pemberian reward (penghargaan),” katanya. (ucl)



TERKINI

ASN Salatiga Harus Jadi Motor Digitalisasi

Laga Superioritas Juve


Rekomendasi

...