Pentingnya Kompetensi Profesional Guru terhadap Kinerja Sekolah

Sriyatim, S.Pd., M.Pd. SMA Negeri 2 Cepu
Sriyatim, S.Pd., M.Pd. SMA Negeri 2 Cepu

JATENGPOS.CO.ID, – Salah satu permasalahan esensial pendidikan yang sampai saat ini masih dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenis, jenjang, jalur, dan satuan pendidikan. Bahkan kalau kita amati lebih cermat kondisi pendidikan di negeri ini dari hari ke hari semakin menurun kualitasnya.

Apabila mengacu pada  Human Development  Index  (HDI), Indonesia menjadi negara dengan kualias SDM yang memprihatinkan. Berdasarkan HDI tahun 2007,  Indonesia berada di peringkat 107 dunia dari 177 negara yang diteliti. Jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia berada diperingkat 63, Thailand diperingkat 78, apalagi dengan Singapura yang berada di peringkat 25 kita jauh tertinggal. Indonesia hanya lebih baik dari Papua Nugini dan Timor Leste yang beradadi posisi 145 dan 150. Menurut laporan PISA 2015 – program yang mengurutkan kualitas sistem pendidikan di 72 negara, – Indonesia menduduki peringkat 62. Dua tahun sebelumnya (PISA 2013), Indonesia menduduki peringkat kedua dari bawah atau peringkat 71.

Hal ini menunjukkan betapa rendahnya daya saing SDM Indonesia untuk memperoleh posisi kerja yang baik di tengah-tengah persaingan global yang kompetitif. Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja sekolah dilakukan dengan cara peningkatan kinerja guru dengan memperhatikan faktor kompetensi profesional guru, motivasi kerja, iklim organisasi dan kepemimpinan kepala sekolah. Kinerja sekolah akan menjadi optimal, bila mana diintegrasikan dengan komponen persekolahan, apakah itu kepala sekolah, guru, karyawan maupun anak didik.

Baca juga:  Bermain Peran Tingkatkan Minat Belajar IPS di SD

Kinerja sekolah akan bermakna bila dibarengi dengan nawaitu yang bersih dan ikhlas, serta selalu menyadari akan kekurangan yang ada pada dirinya, dan berupaya untuk dapat meningkatkan atas kekurangan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan ke arah yang lebih baik. Kinerja yang dilakukan hari ini akan lebih baik dari kinerja hari kemarin, dan tentunya kinerja masa depan lebih baik dari kinerja hari ini.

iklan

Kinerja sekolah merupakan manifestasi konkrit dan dapat diobservasi secara terbuka atau realisasi suatu kompetensi. Kinerja sekolah sebagai perilaku (tingkah laku), biasanya berlangsung dalam kurun waktu yang lama. Sebagai bidang tersendiri, kinerja sekolah telah dianggap sebagai petunjuk bagi bidang pendidikan. Selama ini, keberhasilan suatu sekolah lebih ditekankan kepada kemampuan instansi dalam menyerap penghasilan sebanyak-banyaknya, walaupun hasilnya sangat mengecewakan. Seharusnya keberhasilan suatu institusi pendidikan lebih dilihat dari kemampuan sekolah dalam mengelola sumber daya yang ada untuk mencapai hasil sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategik.

Baca juga:  Saatnya Pelajaran Sejarah Tidak Membosankan !

Pengukuran kinerja sekolah tidak semata-mata kepada input (masukan) dari program sekolah, tetapi lebih ditekankan kepada keluaran, proses, hasil, manfaat dan dampak dari program yang direncanakan oleh sekolah bagi kesejahteraan masyarakat. Pengukuran kinerja merupakan alat manajemen untuk menilai keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi sekolah. Pengukuran kinerja juga bukan semata-mata ditujukan untuk memberikan sanksi. Hal ini mengingat bahwa penetapan tujuan dan sasaran dalam perencanaan strategik, telah melibatkan faktor-faktor strategik organisasi yang berada di luar kendali manajemen sekolah. Dengan demikian dampak dari hasil (outcome) tidak selalu dalam jangkauan manajemen organisasi yang bersangkutan.

Selain itu guru dalam melakukan pekerjaannya juga berlandaskan pada bangunan ilmu pengetahuan yang dapat ditransfer kepada orang lain melalui pendidikan yang berlandaskan pada prosedur dan teknik. Guru sebagai profesi berarti guru sebagai pekerjaan yang mensyaratkan kompetensi dalam pendidikan dan pembelajaran agar dapat melaksanakan pekerjaan tersebut secara efektif dan efisien serta berhasil guna.

Baca juga:  Menciptakan Lingkungan Positif di Kelas Terkait Pembelajaran PPKn

Dalam pekerjaannya memerlukan keahlian khusus. Keahlian khusus ini diperoleh melalui pendidikan dan latihan yang ditempuh dalam waktu yang lama. Setiap pekerja profesional selalu berusaha memberikan layanan terbaik untuk para kliennya, agar pelayanan tersebut baik maka perlu adanya usaha pengembangan profesi. Dalam bidang pendidikan pekerja profesional adalah guru profesional. Guru profesional adalah guru mempunyai latar belakang pendidikan yang sesuai serta melaksanakan tugas profesinya dengan dilandasi rasa tanggung jawab, baik terhadap siswa, masyarakat dan kepada Tuhan.

Guru profesional senantiasa mengembangkan diri agar dalam memberikan layanan profesinya dapat optimal sehingga memuaskan klien.Joni (2004: 47) bahwa guru dikatakan profesional apabila, (1) memiliki komitmen pada siswa dan proses belajar mengajar, (2) menguasai secara mendalam bahan ajar dan cara mengajarkannya, (3) bertanggung jawab memantau kemajuan belajar siswa melalui berbagai teknik evaluasi, (4) mampu berfikir sistematik dalam melakukan tugasnya, (5) seyogyanya menjadi bagian dari masyarakat, belajar dalam lingkungan profesinya, (6) berusaha meningkatkan mutu profesional, (7) mencurahkan waktunya untuk kegiatan profesional, (8) terdapat kesesuaian antara keahlian dan tugas pekerjaannya.

Sriyatim, S.Pd., M.Pd.

SMA Negeri 2 Cepu

iklan