Pembelajaran Fisika Metode Proyek Berbasis Baterai 18650

Hartono, S.Si., M.Pd. Guru SMK Negeri 3 Surakarta
Hartono, S.Si., M.Pd. Guru SMK Negeri 3 Surakarta

JATENGPOS.CO.ID, – Pembelajaran Fisika di sekolah menengah saat ini dinilai masih belum optimal menurut (Kemdikbud, 2017).  Peserta didik masih mengalami kesulitan dalam memahami konsep fisika, kurang aktif dalam pembelajaran, kurang aktif dalam proses berpikir, dan prestasi belajarnya rendah. Pembelajaran fisika dinilai hanya menekankan pada tujuan kognitif dengan mengabaikan sikap, proses, kreativitas, aplikasi dan hubungan antar konsep.

Pembelajaran fisika dirasa kurang bermakna bagi peserta didik. Kurang bermaknanya pembelajaran karena jauh dari penerapan keseharian. Metode proyek sendiri diharapkan lebih bersifat membuat sesuatu yang berguna bagi masyarakat dengan prinsip fisika. Metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Pembelajaran berbasis proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan pemahaman mendalam. Menurut Paul Suparno (2016) bahwa metode proyek adalah pembelajaran dimana peserta didik dalam kelompok diminta membuat atau melakukan suatu proyek bersama, dan mempresentasikan hasil dari tugas tersebut.

Baca juga:  Model Pembelajaran “KRESS” Tingkatkan Motorik Anak

Baterai Lithium 18650 adalah jenis baterai isi ulang paling banyak  diterapkan pada berbagai peralatan elektronik rumahan dan otomotif. Baterai ini dapat diperoleh dengan pembelian baru atau dengan proses daur ulang baterai laptop. Dengan pertimbangan kemudahan dalam pengadaannya maka direkomendasikan menggunakan jenis baterai ini. Baterai ini juga paling banyak diterapkan pada rangkaian power bank. Salah satu kelemahan pembelajaran proyek yakni memerlukan waktu yang banyak untuk menyelesaikan penugasan power bank. Kelemahan ini disiasati dengan strategi pembelajaran menggunakan Kumpulan Instrumen Terpadu (KIT) power bank.

Sintak atau tahapan metode pembelajaran proyek  meliputi penentuan proyek, perancangan langkah-langkah penyusunan proyek, penyusunan jadwal proyek, penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru, penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek, penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek (Paul Suparno, 2016). Sintak metode proyek harus urut diterapkan dalam pembelajaran.

iklan
Baca juga:  Melawan Lupa Rumus Kimia

Langkah pertama, tahap penentuan proyek guru mengajukan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan KD Arus Listrik Searah pada alat penyimpan muatan listrik power bank, selanjutnya peserta didik mempelajari topik atau judul yang akan dipilih dan diminati.

Langkah kedua, merancang langkah-langkah penyusunan proyek yang sudah ditentukan guru, peserta didik membentuk kelompok kecil minimal 2 orang dengan komposisi heterogen, selanjutnya guru menjelaskan aturan dalam pelaksanaan proyek dan memberikan tugas-tugas pendukung proyek. Untuk menyelesaikan proyek perlu mempertimbangan teman yang cocok untuk masuk ke dalam kelompok dan merancang langkah-langkah kegiatan penyelesaian proyek.

Langkah ketiga, dalam penyusunan jadwal proyek guru bersama peserta didik melakukan penjadwalan semua kegiatan yang dirancangnya. Durasi dan ketepatan waktu dalam penyelesaian proyek menjadi salah satu rubrik penilaian proyek.

Langkah keempat, penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru, rubrik penilaian yang sudah dipersiapkan sebelumnya diterapkan dengan bentuk observasi. Guru bertanggung jawab memonitor aktivitas peserta didik dalam melakukan tugas proyek mulai proses hingga penyelesaian proyek. Beberapa interaksi guru dan peserta didik antara lain membaca, meneliti, observasi, interviu, merekam, berkarya seni, mengunjungi objek proyek, atau akses internet.

Baca juga:  Power Point Tingkatkan Hasil Belajar Siswa

Langkah kelima, penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek dengan tahapan guru memeriksa data yang dikumpulkan peserta didik, membantu menjelaskan hasil agar tidak terjadi miskonsepsi, menyusun karya tulis dari hasil laporan proyek setiap kelompok, dan mepresentasikan hasil proyek ke kelompok lain.

Langkah keenam, evaluasi proses dan hasil proyek dengan tahapan guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas proyek, mengemukakan pengalamannya selama menyelesaikan tugas proyek yang berkembang dengan diskusi untuk memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas proyek.

Hartono, S.Si., M.Pd.

Guru SMK Negeri 3 Surakarta
iklan