JATENGPOS.CO.ID, – Generasi millenial, mungkin kata tersebut sudah tidak asing lagi di telingga kita. Apa itu generasi millenial?. Millenial atau biasa di sebut generasi Y adalah generasi yang lahir setelah generasi x, mereka lahir dikisaran tahun 1980 sampai 2000an. Pada tahun ini berarti usia mereka 15 sampai 34 tahun. Salah satu ciri dari generasi millenial adalah generasi yang di dalam kehidupannya selalu bersentuhan dengan teknologi, termasuk diantaranya adalah siswa sekolah baik di jenjang SMP maupun SMA.
Beberapa ciri generasi millenial yang sering kita lihat diantaranya pertama mereka lebih suka melihat HP dari pada televisi.Tontonan yang disukai oleh generasi ini lebih kearah tayangan video di Youtube atau media streaming yang lain dibandingkan menonton televisi. Padahal konten yang ada di Youtube tidak semuanya adalah konten yang positif, masih ada unsur pornografi dan kekerasan.
Keduamereka memiliki media sosial baik Facebook maupun WhatsApp. Cara berkomunikasi mereka jarang lewat tatap muka langsung tapi cenderung
melalui teks message atau chating di dunia maya. Mereka juga dapat menulis keadaan atau suasana hati mereka secara bebas demi aktualisasi diri tanpa malu hal itu akan di baca oleh semua orang.
Ketigakurang suka membaca buku atau media konvensional lainnya.Generasi ini lebih suka hal yang praktis seperti melihat gambar apalagi yang memiliki warna dan terlihat menarik. Bagi mereka membaca dianggap hal yang sangat membosankan. Hal ini yang kemudian menurunkan minat baca siswa di Indonesia. Buku dan koran sudah digantikan oleh E-book yang memang lebih mudah di bawa dan bisa diakses kapanpun dan dimanapun.
Keempatkurang perduli dengan keadaan sosial maupun lingkungan disekitarnya.Kegemaran mereka pada gedget sering membuat mereka lupa akan lingkungan sekitar, tak jarang kita jumpai anak – anak berkumpul bersama tapi sibuk dengan HP masing – masing. Bahkan terkadang mereka tahu kejadian sekitar hanya karena kejadian tersebut menjadi trending topik di media sosial dan parahnya mereka langsung percaya tanpa menyaring atau mencari kebenarannya.
Generasi seperti ini perlu kita waspadai, jika tanpa arahan dan bimbingan mereka cenderung bertingkah laku negatif. Perilaku negatif yang mungkin bisa muncul diantaranya : anti sosial, memiliki gaya hidup hedonisme, memiliki perilaku yang cenderung kasar dan lain – lain. Pengarahan dan bimbingan tentu saja bukan hanya tugas seorang guru tetapi juga tugas orang tua, masyarakat bahkan pemerintah.
Keberadaan generasi millenia juga bisa memberikan dampak positif, terutama dalam dunia pendidikan. Kita sebagai guru harus jeli memanfaatkan peluang ini. Jika berbicara tentang teknologi yang berkaitan dengan dunia pendidikan kita langsung terfokus dengan internet yang tidak bisa di pungkiri memiliki adil sebagai salah satu sumber belajar siswa selain buku dan guru. Dengan adanya teknologi internet ini guru terbantu untuk memberikan lebih banyak ilmu kepada siswanya. Guru bisa memanfaatkan kegemaran siswa millenia dengan teknologi internet di HP untuk mencari informasi lain yang berkaitan dengan materi pembelajaran agar wawasan mereka lebih luas tidak hanya terfokus pada satu literatur atau satu informasi.
Guru juga bisa menfaatkan internet terutama youtube untuk menerangkan materi pelajaran agar lebih menarik dan mengena. Dengan pembelajaran yang menarik siswa tidak akan cepat bosan bahkan siswa akan lebih cepat memahami materi yang sedang disampaikan. Banyak konten di youtube tentang materi – materi pelajaran baik untuk jenjang SMP maupun SMA seperti bagaimana belajar kosa kata dalam bahasa inggris dengan cepat, berhitung cepat dan lain – lain. Guru dan siswa juga dapat membuat video untuk di upload di youtube saat sedang melakukan praktek pembelajaran tertentu sehingga siswa lebih bersemangat.
Cara berkomunikasi siswa millenia yang cenderung mengunakan teks message maupun dunia maya juga bisa dimanfaatkan untuk saling berkomunikasi atau bertukar informasi dengan cepat antara guru dan siswa tanpa batasan waktu. Media komunikasi seperti WhatsApp juga bisa digunakan untuk memberikan atau mengumpulkan tugas siswa baik berupa teks maupun video.
Ada istilah didiklah anak sesuai jamannya, hal ini juga tentu saja berlaku bagi guru masa kini yang mendidik siswa di jaman millenia. Siswa di jaman millenia ini tentu saja tidak akan efektif dan menyerap ilmu dengan baik jika hanya di suruh untuk mendengar dan membaca buku pelajaran, mereka akan cepat bosan dan akhirnya tidak dapat menyerap ilmu dengan baik. Untuk itu diharapkan guru bisa mengunakan dan merancang metode yang tepat dalam setiap pembelajaran yang dilakukan di kelas. Metode belajar ini di harapkan dapat menitik beratkan pembelajaran pada peserta didik yang lebih aktif. Banyak metode pembelajaran yang bisa di pilih diantaranya ada metode pembelajaran saintifik, problem based learning, problem solving dan masih banyak metode yang lain. Mari kita jadikan generasi millenia ini menjadi generasi yang unggul dan berprestas.
HARYATI, S.KOM
SMP NEGERI 2 KENDAL