Mengatasi Kejenuhan Pembelajaran dengan Ice Breaking

Annisa Dyah Arbawati, S.Pd Guru SMP Negeri 1 Sambirejo, Sragen Jawa Tengah
Annisa Dyah Arbawati, S.Pd Guru SMP Negeri 1 Sambirejo, Sragen Jawa Tengah

Kejenuhan biasa terjadi dalam kegiatan belajar mengajar. Kondisi itu merupakan dinamika dalam proses pembelajaran. Kejenuhan seringkali melanda siswa saat proses pembelajaran di kelas. Penyebab yang paling dominan karena suasana kelas dan proses pembelajaran yang terlalu monoton dan tidak memotivasi siswa untuk berperan aktif. Jika hal ini tidak segera diatasi maka akan berpengaruh terhadap kelangsungan proses pembelajaran.  Hal tersebut juga terjadi di SMP Negeri 1 Sambirejo, Sragen.

Pembelajaran yang ideal adalah tatkala peserta didik dapat mengikuti dan menyerap materi pembelajaran dengan menyenangkan. Salah satu rintangan dalam pembelajaran adalah kejenuhan yang  dirasakan siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru kurang bervariasi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa kurang berminat ketika belajar di kelas, kurangnya rangsangan keaktifan siswa dalam belajar, pendekatan yang salah, kondisi siswa yang kurang sehat. Seorang guru yang baik  akan berusaha mencari cara untuk mengatasi situasi tersebut, salah satunya dengan melaksanakan ice breaking.

Ice breaking yaitu memberikan selingan dalam pembelajaran.  Arti ice breaking secara bahasa adalah ice (es) dan breaker (pemecah) dengan kata lain ice breaking adalah pemecah kebekuan. Secara istilah ice breaking adalah suatu kegiatan yang ringan dan bervariasi untuk memecah kebekuan. Ice breaking biasa  dipakai narasumber dalam kegiatan pelatihan,  outbond dan sebagainya. Ice breaking adalah sebuah aktivitas kecil yang umumnya lucu dan mengundang tawa dalam suatu kegiatan agar pembelajaran menjadi nyaman dan tidak membosankan.

Baca juga:  Konsep Edu-Entrepreneurship Lejitkan Kemandirian Siswa

Adapun tujuan kegiatan ice breaking dibuat untuk menghilangkan suasana bosan, saling berinteraksi, berkomunikasi dengan baik antara siswa satu dengan yang lain dalam kegiatan belajar. Ice breaking bisa dilakukan di awal,  tengah maupun akhir pembelajaran.  Ice breaking dapat memecah suasana menjadi lebih rileks. Apabila siswa terlalu tegang dalam mengikuti pembelajaran maka perlu diberikan suasana yang santai dengan ice breaking. Apabila suasana belajar menyenangkan, siswa  akan mudah menerima materi pelajaran.


Manfaat positif dari ice breaking  bagi  guru adalah  dapat menguasai keadaan kelas, lebih mudah dalam menyampaikan materi dan meningkatkan kreativitas. Sedangkan manfaat ice breaking  bagi siswa adalah  menghilangkan rasa jenuh, bosan  dan menarik perhatian siswa terhadap  materi pelajaran yang disampaikan guru sehingga kembali berkosentrasi lagi.

Baca juga:  Metode Iqro’ Permudah Membaca Aksara Jawa

Seberapa besar manfaat ice breaking dalam pembelajaran tersebut. Dalam ice breaking pembelajaran membutuhkan kreativitas dari seorang guru sebagai seorang motivator dan fasilitator saat merancang dan menyampaikan  kegiatan positif kepada siswanya. Macam-macam variasi ice breaking yaitu tepuk tangan, menyanyi, permainan, senam, kuis, bercerita, kalimat pembangkit semangat, senam, humor, kalimat penuh makna dan senam otak.

Syarat kegiatan ice breaking dalam kegiatan belajar mengajar ; pertama dibutuhkan guru sebagai motivator dan fasilitator  yang baik akan kreatifh, kedua sekelompok siswa yang akan melaksanankan kegiatan, ketiga rancangan ide ice breaking yang menarik perhatian siswa.

Dengan kegiatan ice breaking, mampu memberikan solusi yang baik untuk mengatasi permasalahan jenuh dan bosan di kelas sehingga siswa selalu bersemangat dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan guru di kelas. Seorang guru yang kreatif akan mampu membuat ice breaking yang inovatif yang dapat mengatasi kejenuhan dalam pembelajaran.

Baca juga:  Pohon Pertanyaan Dongkrak Nilai Pembelajaran IPS

Annisa Dyah Arbawati, S.Pd

Guru SMP Negeri 1 Sambirejo, Sragen Jawa Tengah