Satgas Mafia Pangan Sidak Pasar

Kapolsek Jebres Kompol Juliana saat memimpin sidak di Pasar Gede untuk memantau harga kebutuhan pokok. hasilnya sejumlah komoditas diketahui mengalami kenaikan harga. FOTO : WIJAYANTI PUTRI/JATENGPOS.CO.ID

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Mendekati Hari Raya Natal dan Tahun Baru, Polresta Solo menggelar inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar tradisional yang ada di Kota Bengawan, Senin (11/12). Hal tersebut dilakukan salah satu unsur Satuan Tugas (Satgas) Mafia Pangan tersebut sebagai antisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok.

Mewakili Kapolresta Solo, AKBP Ribut Hari Wibowo, Kapolsek Jebres, Kompol Juliana yang memimpin pemantauan harga di Pasar Gede mengatakan pengecekan harga sembako di pasar tradisional tersebut sebagai langkah tindaklanjut instruksi Kapolri, yang memerintahkan seluruh jajaran polisi untuk mengecek harga sembako di pasar tradisional bersama tim Satgas Mafia Pangan.

“Karena itu, kami langsung bergerak di lapangan mengecek harga sembako di Pasar Gede. Hasil pengecekan harga sembako di pasar akan dilaporkan kepada pimpinan,” ujarnya.

Baca juga:  Gunungan Makanan "Grebeg" Mualid Jadi Rebutan Warga

Dari pantauan yang dilakukan, Juliana mengungkapkan sejumlah bahan kebutuhan pokok memang mulai mengalami kenaikan harga, meski belum terlalu signifikan. Ia mencontohkan, harga telur dari sebelumnya Rp 28 ribu per kg naik menjadi Rp 30 ribuper kg, beras Rp 8 ribu per kg naik menjadi Rp 9.500 per kg, daging ayam Rp28 ribu per kg naik menjadi Rp 29 ribu per kg.

iklan

“Selain itu komoditas sayur mayur juga mengalami kenaikan cukup tinggi dikarenakan banyak petani yang gagal panen karena hujan. Seperti tadi sayur bayam satu ikat biasanya hanya Rp 1.500 naik menjadi Rp 3 ribu atau naik dua kali lipat,” kata dia.

Melihat tren kenaikan harga, pihaknya menegaskan akan melakukan pemantauan rutin di pasar tradisional. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya penimbunan yang dilakukan oknum pedagang maupun pemasok sehingga mempengaruhi harga kebutuhan di pasar. “Kalau memang ada kelangkaan barang ataupun kenaikan harga barang di luar kewajaran kami minta pedagang untuk langsung melaporkan ke polisi sehingga bisa ditelusuri penyebabnya. Jangan sampai ada penimbunan,” tandasnya.

Baca juga:  Warga Binaan Rutan Boyolali Jalani Vaksinasi Covid-19

Sementara itu, salah satu pedangan di Pasar Gede, Tumi (52) mengakui kenaikan harga sayuran sudah terjadi sekitar dua bulan lalu. Karena daerah penghasil sayuran yang memasok pasar di Kota Solo, seperti Selo, Cepogo, dan Tawangmangu banyak yang gagal panen akibat curah hujan tinggi.

“Kalau terus seperti ini harga bisa naik terus sampai akhir tahun. Karena petani belum panen lagi sedangkan stok barang makin lama makin menipis. Apalagi ada Natal dan Tahun Baru,” tuturnya. (jay/saf)

iklan