PKPT Uniba Siapkan Perajin Kuningan Tumang Berkompetisi Era Industri 4.0

SOSIALISASI : Tim peneliti UNIBA dan UMY, bersama dengan UI, BI, perajin kuningan Tumang dan tokoh masyarakat saat sosialisasi penelitian di desa Tumang.
SOSIALISASI : Tim peneliti UNIBA dan UMY, bersama dengan UI, BI, perajin kuningan Tumang dan tokoh masyarakat saat sosialisasi penelitian di desa Tumang.

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Penelitian Kerjasama Perguruan Tinggi (PKPT) Universitas Islam Batik (UNIBA) Surakarta menggandeng sejumlah perguruan tinggi untuk mengeksplor dan mempersiapkan para perajin kuningan desa Tumang, kecamatan Cepogo, kabupaten Boyolali, siap menghadapi era industri 4.0.

“Kegiatan ini sebagai upaya menjalin keberlanjutan program Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan stakeholders yang dalam hal ini Pemerintah Desa Tumang dan Pengrajin Kuningan TumangCepogo Boyolali. Kami gandeng Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada penelitian mengenai peningkatan kapasitas akses pasar ekspor industri kuningan desa Tumang,” kata Rochmi Widayanti dan Ratna Damayanti, peneliti UNIBA, selaku tim pengusul, Rabu (27/3).

Sosialisasi sudah dilaksanakan pada Senin (25/3) sebelumnya, oleh tim peneliti UNIBA didukung mitra TPM dari Dr. Nuryakin dan Dr. Susanto, juga dari UMY, BI, UI, pengrajin Kuningan, Kepala Desa, Camat, dan perwakilan karang Taruna dan juga mahasiswa.

Baca juga:  Petani Manfaatkan Teknologi Pertanian Melalui KUR

“Penting agar ada pembenahan tata kelola UKM Tumang dari sisi SDM yang mencakup pengelola, pemilik dan juga regenerasi dari anak muda dalam keberlanjutan usaha, bidang produksi menyangkut kualitas bahan, teknologi pendukung proses produksi, inovasi produk berbasis kearifan lokal, bidang keuangan mengenai tata kelola keuangan, standarisasi harga antar kelompok perajin, dan bidang marketing peningkatan akses online dalam networking,” imbuh Nuryakin.


Kepala Desa Tumang, Mawardi menyambut positif kegiatan penelitian tersebut apalagi tujuannya untuk peningkatan kualitas kerjasama antar pengrajin sehingga akan mencapai keunggulan dalam persaingan usaha.

“Kami berharap kerajinan kuningan Tumang makin eksis dan memiliki paguyuban yang kuat dan kelak akan tercipta kerjasama dalam unit bisnis BUMDes di Tumang Cepogo Boyolali,” katanya.

Baca juga:  Yapertib Tak Bereaksi, Demo UNIBA Ancam Aksi Lebih Besar

Kegiatan ini juga dihadiri dari praktisi yang sudah dikenal pasar luar negeri Roy Wibisino Anang Prabowo, CEO PT Nuanza Porcelain Indonesia. Hasil dari kegiatan ini diharapkan akan mampu meningkatkan kolaborasi antar lembaga yaitu pengrajin, pemerintah, akademika, praktisi agar dapat mendukung keberlangsungan usaha UKM Kuningan-Cepogo Boyolali yang nantinya akan terwujud cita-cita membentuk unit bisnis dalam Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). (dea/bis)