AIR dengan “BUSA” Tingkatkan Hasil Belajar IPS

Rohmah Suciningrum, S.Pd Guru SDN 1 Mojoreno Wonogiri
Rohmah Suciningrum, S.Pd Guru SDN 1 Mojoreno Wonogiri

IPS merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata pelajaran IPS siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga negara yang demokratis, bertanggung jawab serta warga negara yang mencintai bangsanya. Siswa diharapkan mampu mengembangkan sikap rasional tentang gejala-gejala sosial serta perkembangan masyarakat Indonesia pada masa lampau maupun pada masa yang akan datang. Mata pelajaran IPS kelas VI semester 1 memuat materi tentang perkembangan wilayah Indonesia yang harus dikuasai oleh siswa. Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau telah mengalami perkembangan wilayah provinsi dari masa ke masa.

Materi IPS yang sangat luas dan kompleks membuat siswa merasa kesulitan untuk menguasai materi. Hal ini terjadi pada siswa kelas VI SD N 1 Mojoreno. Pemahaman materi perkembangan wilayah di Indonesia kurang, maka hasil belajar siswa rendah. Kemampuan yang dimiliki siswa setelah mendapat pengalaman belajar adalah hasil belajar (Sudjana, 2010). Setiap guru menginginkan hasil belajar siswanya mencapai KKM, meningkatkan aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu upaya untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa adalah penggunaan model pembelajaran didukung media yang inovatif sesuai dengan materi.

Baca juga:  Membangun Akhlak Pesdik Melalui Salat Dhuha

Model pembelajaran kooperatif AIR (Auditory Intellectualy Repetition) yang dipadukan dengan media pembelajaran inovatif, “BUSA” merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah. AIR (Auditory Intellectualy Repetition) menurut Soimin (2014: 29) merupakan model pembelajaran yang membagi siswa menjadi 4-5 kelompok. Model pembelajaran AIR (Auditory Intellectualy Repetition) menuntut siswa untuk aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran. Auditory merupakan model belajar yang mengutamakan berbicara dan mendengarkan. Intellectualy belajar harus berfikir, bernalar, konsetrasi, mencipta dan memecahkan masalah. Repetition belajar merupakan kegiatan pengulangan untuk memperdalam pemahaman siswa.

Media “BUSA” merupakan akronim dari Buku Saku. Media “BUSA” bercerita tentang materi proses terbentuknya provinsi di Indonesia dilengkapi dengan adat istiadat dan kebudayaan serta tempat-tempat wisata yang dimiliki oleh tiap daerah. Materi yang dirangkum ke dalam media “BUSA” memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Setelah membaca, siswa berdiskusi tentang materi yang terdapat pada “BUSA”, kemudian mempresentasikannya (Auditory). Masing-masing kelompok memikirkan cara menerapkan hasil diskusi untuk menyelesaikan masalah (Intellectualy). Setelah mendiskusikan materi siswa mendapat penggulangan materi melalui kuis terdapat pada media “BUSA” (Repetition).

iklan
Baca juga:  Molymod Tanah Liat Untuk Media Pembelajaran

Penggunaan model AIR (Auditory Intellectualy Repetition) dengan media “BUSA” yang dilakukan telah memotivasi siswa dalam pembelajaran. Sintaks model AIR yang dilakukan siswa dengan bantuan media “BUSA” terbukti membuat siswa lebih cepat memahami materi perkembangan wilayah Indonesia. Penguasaan materi yang optimal berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Penggunaan model AIR dengan media “BUSA” mampu meningkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa . Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran AIR (Auditory Intellectualy Repetition) berbantuan media “BUSA” dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan harapan.

Rohmah Suciningrum, S.Pd
Guru SDN 1 Mojoreno
Wonogiri

iklan