UTANG Mudahkan Sistem Pencernaan

Widayanto Guru SDN Donorati
Widayanto Guru SDN Donorati

Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) di Sekolah Dasar masih menjadi salah satu Mupel (muatan Pelajaran) yang sulit bagi siswa. Terutama meteri sistem pencernaan. Mengapa? Banyaknya organ yang terlibat membuat siswa kesulitan mengingatnya. Ditambah lagi guru masih menggunakan pengajaran secara teoritis dan kurang kreatif. Akibat yang terjadi pemahaman siswa masih kurang memuaskan yang ditunjukkan dengan hasil evaluasi yang kurang baik. Lantas apa yang sebaiknya kita lakukan? Kita harus ingat bahwa dunia anak Sekolah dasar masih masuk dalam ranah bermain . untuk itu, penggunaaan games dalam pembelajaran IPA pasti akan lebih memotivasi siswa dalam pembelajaran, selain itu dengan permainan siswa juga lebih mudah dalam mengingat materi pembelajaran.

UTANG (Ular Tangga) pasti semua sudah tahu dan pernah memainkannya. Permainan menggunakan bidak, papan bernomor dilengkapi dengan tangga dan ular ini sudah sangat populer dimasyarakat. Menurut Ratnaningsih (2014: 5) ular tangga adalah permainan yang menggunakan dadu untuk menentukan berapa langkah yang harus dijalani bidak. Permainan ini masuk dalam kategori “board game” atau permainan papan sejenis dengan permainan monopoli, halma, ludo, dan sebagainya. Kita sebagai guru tinggal memodifikasi sehingga lebih menantang dan mengasikkan dengan memasukkan materi sistem pencernaan ke dalam permainan.

Baca juga:  Tingkatkan Geliat Literasi dengan Gebyar Literasi

Awalnya kita merencanakan banyaknya organ yang akan kita bahas dalam permainan. Misalkan organ utama terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, anus kita buat masing masing memiliki 10 pertanyaan sehingga total angka menjadi 60 angka. Berarti guru membuat 60 kartu soal. Kemudian 60 angka itu kita susun menjadi 6 level (nomor 1-10 level 1, 11-20 level 2, dst) dengan level 1 dimulai dari organ mulut level 2 kerongkongan, dan seterusnya hingga anus level 6. Selanjutnya guru dapat mengidentifikasi soal mudah dan soal sulit.

Untuk soal tersulit nantinya kita dapat memberikan tangga untuk naik ke tingkat organ selanjutnya. Untuk soal termudah dapat kita berikan ular sehingga nantinya siswa menjadi down lavel ke organ dibawahnya, tentunya untuk nomor 1-10 tidak ada ularnya. Agar permainan nantinya dapat lebih seru dadu yang kita pakai hanya terdiri dari 2 angka yaitu hanya angka 1 dan 2. Selanjutnya perlu disampaikan ke siswa mengenai peraturan permainan yang berlaku. Beberapa diantaranya adalah jika siswa mampu menjawab soal maka selain bidaknya maju bergerak ke bidak selanjutnya ia juga diperkenankan untuk melempar dadu kembali demikian seterusnya hingga selesai. Agar tidak terjadi berebutan karena banyaknya siswa, alangkah baiknya kita membagi permainan ini menjadi beberapa kelompok kecil. Satu kelompok dapat terdiri dari 3-6 siswa, tentunya guru harus menyiapkan segala perlengkapan sebanyak kelompok yang guru buat.


Baca juga:  Strategi Guru, Bangkitkan Minat Belajar

Pertanyaan selanjutnya bagaimanakah model penilaian pembelajaran ini? Guru pasti sudah faham penilaian yang di lakukan adalah penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dari permainan UTANG ini guru bisa menilai sikap siswa antara lain jujur, disiplin, mandiri, rasa ingin tahu, peduli, dll. Penilaian sikap bisa dilakukan dengan observasi saat siswa bermain. Untuk penilaian pengetahuan dapat kita lakukan dengan membuat post test sebagai bahan pengukuran penguasaan siswa. Sementara untuk aspek keterampilan bisa kita lakukan dengan presentasi langsung (praktek) urutan organ sistem pencernaan atau bisa juga dimasukkan jadi satu pada penilian pengetahuan secara tertulis.

Melalui pembelajaran menggunakan permainan utamanya menggunakan UTANG (Ular Tangga) pastinya, pembelajaran bermakna dapat diterapkan secara baik. Penguasaan siswa dalam pembelajaran sistem pencernaan menjadi lebih mudah. Pembelajaran juga menjadi lebih hidup dan mengasyikkan.

Baca juga:  Role Playing, Tingkatkan Kemampuan Speaking Siswa


Widayanto
Guru SDN Donorati