Dalam pembelajaran Bahasa Inggris, terdapat lima jenis teks yang dipelajari oleh siswa, yakni Descriptive, Procedure, Recount, Report dan Narrative Text. Semua jenis teks tersebut dipelajari secara berjenjang mulai dari kelas VII hingga kelas IX Sekolah Menengah Pertama. Narrative Text merupakan salah satu jenis teks yang diberikan sejak awal di sekolah menengah mengingat pentingnya kemampuan bercerita dengan bahasa inggris secara lisan maupun tertulis untuk mengawali kemampuan berkomunikasi.
Kondisi di SMP Negeri 1 Kaloran Temanggung menunjukkan bahwa pembelajaran Bahasa Inggris untuk materi Narrative Text dirasakan sebagai pembelajaran yang sulit. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata hasil belajar siswa yang rendah. Kesulitan yang dialami siswa ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kurangnya penguasaan kosa kata, generic structure, dan tata bahasa (lexicogrammatical features).
Berangkat dari persoalan itu, perbaikan pembelajaran sangat diperlukan agar dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang Narrative Text. Dalam hal ini penggunaan media pembelajaran dirasa perlu. Menurut Heinich yang dikutip oleh Azhar Arsyad (2011:4), media adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan dan informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Dari sudut pandang yang lebih kompleks, dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran merupakan alat atau sarana yang digunakan guru untuk menyampaikan pesan pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Pemilihan media harus sesuai dengan kondisi siswa. Dalam hal ini perlu alternatif untuk mengatasi itu semua, salah satunya menggunakan Nabook atau Narrative Busy Book. Menurut Mufliharsi (2017:150) Busy Book adalah sebuah media interaktif berbentuk buku yang biasanya terbuat dari bahan berwarna-warni. Jadi, Narrative Busy Book merupakan seperangkat alat peraga Bahasa Inggris yang komponen utamanya terbuat dari kertas yang dilaminating, kemudian pada bagian-bagian tertentu ditempeli perekat, menjadi semacam lembar kerja. Bagian yang ditempel perekat ini nantinya akan dipasangkan dengan potongan kertas lain (yang juga dilaminating), sebagai pilihan jawaban. Masing-masing lembaran dikumpulkan dalam sebuah stop map lever arch.
Penggunaan media Nabook ini diawali dengan pemberian materi singkat tentang Narrative Text, baru kemudian meyajikan situasi atau masalah yang digunakan sebagai bahan diskusi oleh masing-masing kelompok menggunakan media Nabook. Siswa diminta berkelompok lalu berdiskusi menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Permasalahan tersebut berupa kosa kata, generic structure, dan tata bahasa (lexicogrammatical features) dalam Narrative Text yang tertuang dalam lembaran Nabook.
Setelah proses diskusi selesai, setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasilnya, baru kemudian diulas serta diambil kesimpulan bersama. Manfaat dari kegiatan tersebut siswa dapat belajar menemukan konsep dari kegiatan berdiskusi, dan mencoba mengomunikasikan pada orang lain pada saat mempresentasikan hasil diskusi.
Berdasarkan pengalaman yang telah dilakukan, penggunaan media Nabook di SMP Negeri 1 Kaloran, didapatkan perolehan hasil nilai yang meningkat. Bukan hanya hasil belajar yang meningkat, rasa percaya diri dan semangat untuk mengikuti kegiaan pembelajaran cenderung meningkat.
Dalam kegiatan pembelajaran tersebut semua siswa berperan aktif dan saling memotivasi untuk berusaha menyelesaikan permasalahan terkait materi Narrative Text. Hal ini dapat dimaknai bahwa dengan kegiatan tersebut siswa terlibat secara fisik dan mental sehingga mempengaruhi kualitas pembelajaran. Penggunaan media Nabook dapat dijadikan alternatif solusi yang menarik dan menyenangkan untuk menuntaskan masalah kesulitan belajar Narrative Text pada siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama.
Heni Purwo Astuti,S.Pd
Guru Bahasa Inggris SMP N 1 Kaloran Temanggung