Menghafal kata-kata ilmiah dalam pelajaran biologi merupakan momok bagi peserta didik, khuususnya di SMA 1 Mejobo kelas XI MIPA.2. Hal tersebut disebabkan para peserta didik yang enggan untuk menghafal secara bersungguh sungguh, peserta didik biasanya membaca hanya satu kali saja tanpa ada penekanan atau mengulang-ulang kata-kata ilmiah baru, sehingga peserta didik hanya mengingat suku kata bagian depan dan suku kata bagian belakang saja, sedangkan bagian tengahnya mereka sering lupa.
Kesulitan dalam menghafal kata-kata ilmiah ini sangat mempengaruhi nilai hasil ulangan , baik nilai ulangan harian maupun nilai Ujian Nasional, karena di dalam mata pelajaran Biologi banyak sekali kita jumpai istilah-istilah baru yang menggunakan kata-kata ilmiah dengan bahasa latin. Untuk itu, diperlukan pola dan strategi cerdas agar pembelajaran Biologi tidak lagi menjadi momok bagi peserta didik SMA 1 Mejobo, terutama dalam menghafal kata-kata ilmiah, sehingga hasil ulangan harian dan UN bisa lebih baik.
Pengulangan merupakan salah satu prinsip dalam belajar. Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan adalah teori psikologi daya. Menuruut teori ini, belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia, diantaranya adalah daya mengingat. Dengan mengadakan pengulangan maka daya mengingat tersebut akan berkembang,seperti halnya pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam. Demikian juga daya ingat akan menjadi lebih baik atau tidak mudah lupa.
Metode pengulangan ini boleh dibilang sebagai metode konvensional , tetapi dalam praktiknya pengulangan tak usang dimakan zaman dan selalu selaras untuk diterapkan dalam pembelajaran. Secara fisiologis ternyata pengulangan akan memperbanyak dendrit dan mempertebal selaput akson yang keduanya akan memperkuat jaringan antar sel saraf. Dendrit dan akson adalah serabut-serabut yang menjadi penghubung antar sel saraf. Hal ini berakibat memperkuat daya memori pada otak. Sehingga apapun metode yang diguunakan dalam pembelajaran di kelas maka pengulangan harus ada di dalamnya. Bahkan Rasulullah SAW pun sering mengulangi perkataannya tiga kali agar dapat dipahami (HR. Buukhari)
Pengulangan pada pembelajaran biologi terutama dalam menghafal kata-kata ilmah sangatlah diperlukan, pengulangan dilakukan per suku kata . Misalnya pada saat guru mengucapkan kata Plasmolisis dibaca plas-mo-li-sis, kata Retikulum endoplasma dibaca Re-ti-ku-lum-en-do-plas-ma. Pengucapan kata ilmiah tersebut diulangi 3 sampai 5 kali dengan diikuti oleh peserta didik, atau bisa juga diulangi lagi beberapa kali sampai benar benar hafal.
Pengulangan dapat dilakukan dengan dua cara . Pertama guru mengucapkan kata ilmiah dengan dieja persuku kata kemudian siswa mengikuti dan diulangi beberapa kali sampai hafal. Kedua, guru memberi contoh mengucapkan satu kali kemudian siswa disuruh melanjutkan mengulang-ulang sendiri sampai hafal. Keduanya bisa diterapkan dengan mudah. Melalui metode pengulangan per suku kata ini, siswa akan memiliki kemampuan mengingat dengan baik pada kata-kata ilmiah, dan tidak lagi hanya mengingat suku kata awal dan suku kata akhir saja.
Dengan demikian, diharapkan siswa tidak lagi mudah lupa terhadap kata-kata ilmiah yang baru diajarkan oleh guru. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan nilai hasil ulangan harian. Ternyata pengulangan kata-kata ilmiah mempunyai kekuatan yang luar biasa untuk meningkatkan daya ingat peserta didik. Walaupuun tergolong sebagai metode konvensional tetapi pengulangan tidak seharusnya dilecehkan atau bahkan ditinggalkan terutama dalam mempelajari kata-kata ilmiah baru. Penulis berharap pengulangan kata-kata ilmiah per suku kata tidak hanya diterapkan pada pelajaran biologi saja, melainkan juga bisa diterapkan pada mata pelajaran yang lainnya.
Dra. Kristiningsih
Guru Mapel Biologi SMA 1 Mejobo Kudus