AWKS Gelar Aksi Tolak Kedatangan Rizieq Shihab di Kota Solo

Ratusan massa AWKS menggelar aksi menolak kedatangan Rizieq Shihab di Kota Solo.

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Ratusan massa yang menamakan dirinya Aliansi Warga Kota Solo (AWKS) menggelar aksi menolak rencana kedatangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab di Kota Solo, Sabtu (21/11) sore.

Dalam aksi tersebut, selain membawa ratusan bendera merah putih, massa juga membentangkan spanduk berisi penolakan terhadap Rizieq Shihab. Diantaranya bertuliskan “Warga Solo Tolak Rizieq Shihab”, “Warga Solo Tidak Anti Habaib, Tidak Anti Ormas Islam, Warga Solo Ingin Hidup Ayem Tentrem”, “Revolusi Hanya Akan Menyengsarakan Rakyat Kecil”, “Tolak Kehadiran dan Apapun Kegiatan Rizieq Shihab yang Menimbulkan Kegaduhan”, serta beberapa poster bertuliskan “Warga Solo Anti Anarkis”, “Solo Ayem Tentrem Solo Kota Budaya”, “Warga Solo Anti Revolusi dan tulisan lainnya.

Baca juga:  Suksesi Pura Mangkunegaran Persaingan Bhre dan Paundra Meruncing, Roy Calon Alternatif

Korlap AWKS, BRM Kusumo Putro dengan berapi-api berorasi mengajak para peserta aksi untuk menolak Habib Rizieq jika datang ke Solo untuk melakukan safari revolusi akhlak. Sebab hal tersebut akan menimbulkan kegaduhan.

“Daerah lain sudah mengadakan aksi menolak kedatangan Rizieq Shihab, apa iya kita sebagai warga Kota Solo akan diam saja. Karena itu mari kita sama-sama menolak kehadiran Rizieq Shihab di Kota Solo,” ucapnya.


Di tengah orasi, tiba-tiba pihak Polresta Solo datang ke lokasi dan meminta massa untuk membubarkan diri. Kendati aksi yang berjalan sejak pukul 14.30 WIB itu berjalan dengan tertib.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak saat berdialog dengan BRM Kusumo Putro meminta agar massa membubarkan diri karena kegiatan mereka menimbulkan kerumunan dan belum ada pemberitahuan maupun izin dari kepolisian.

Baca juga:  Bachtiar Nasir Tegaskan FPI Berkomitmen Pada NKRI dan Pancasila

Setelah dialog, akhirnya disepakati peserta aksi diberikan waktu untuk membacakan pernyataan sikapnya sebelum membubarkan diri Adapun poin pernyataan sikap, pertama mereka tidak anti Habaib dan tidak anti organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, namun yang ditolak adalah pribadi Rizieq Shihab agar tidak datang, mengikuti kegiatan atau menyelenggarakan kegiatan apapun di Kota Solo.

“Kedua, siap hidup berdampingan secara harmonis dengans emua lapisan masyarakat tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, antargolongan, status sosial dan ormas apapun. Dan ketiga, sebagai warga Kota Solo menjunjung tinggi penegakan hukum dan mendukung upaya pemerintah dan aparat keamanan terkait untuk mewujudkan kesejukan dan kondusifitas wilayah. Sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan lancar, aman dan nyaman tanpa ada rasa takut ataupun merasa terintimidasi oleh siapapun juga. Setelah itu, massa membubarkan diri.

Baca juga:  Sejumlah Ormas Desak Pengusutan Kasus Kematian Anggota FPI

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri SImanjuntak mengatakan, pembubaran dilakukan karena aksi tersebut menimbulkan kerumunan massa yang sangat rentan menyebarkan Virus Covid-19 secara masif di tengah pandemi. (jay/bis)