JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Banyaknya daerah yang mewajibkan pendatang yang masuk ke wilayahnya wajib mengantongi rapid antigen, membuat banyak masyarakat memanfaatkan layanan rapid test yang disediakan PT Kereta Api Indonesia (KAI) di sejumlah stasiun. Apalagi sejak 22 Desember lalu, penumpang kereta api memang wajib mengantongi hasil rapid antigen.
Seperti di Stasiun Solo-Balapan, banyak calon penumpang yang antre untuk melakukan rapid test antigen yang disediakan di pintu masuk utama stasiun. Proses pengambilan rapid yang relatif cepat dan harga rapid yang lebih terjangkau membuat masyarakat memilih untuk melakukan rapid di stasiun.
“Cukup membantu kami yang mau naik kereta, karena tidak perlu bingung nyari tempat rapid test di luar. Apalagi di stasiun harganya juga terjangkau Rp105.000 per test,” Suprapto, warga Bandung.
Ia mengaku sering melakukan test di stasiun karena kerap menggunakan moda transportasi kereta api untuk bepergian. Namun untuk rapid antigen baru sekali ini ia coba, karena sebelumnya cukup menggunakan rapid test antibodi.
“Sedikit tidak nyaman saat ambil sampelnya, tapi ya ndak papa. Katanya ini lebih akurat, jadinya malah tenang kalau mau naik kereta api karena kan semua wajib rapid antigen,” imbuhnya,
Terpisah, Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Supriyanto, mengatakan di wilayah Daop 6 Yogyakarta ada dua stasiun yang melayani rapid test antigen. Yakni, Stasiun Tugu Yogyakarta dan Stasiun Balapan Solo.
“Layanan rapid test antigen kita sediakan mulai 22 Desember kemarin hingga 8 Januari mendatang sejalan dengan kebijakan yang tertuang dalam SE Kemenhub RI Nomor 23 Tahun 2020. Dimana rapid test antigen berlaku bagi KA jarak jauh dan menengah khusus penumpang Nataru. Hal itu sejalan dengan semangat PT KAI untuk mematuhi aturan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah ,” paparnya.
Tercatat sebanyak 1.215 penumpang kereta api yang telah memanfaatkan layanan rapid test antigen di stasiun di hari pertama kemarin. Rinciannya 203 orang di Stasiun Solo Balapan dan 1.012 orang di Stasiun Tugu Yogyakarta.
“Untuk di Solo-Balapan kemarin dari laporan yang kami terima ada dua calon penumpang yang hasilnya menunjukkan positif. Sesuai kebijakan, maka yang bersangkutan tidak diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanan dan uang tiket dikembalikan 100 persen,” jelasnya. (jay)