JATENGPOS.CO.ID,– Memenuhi tuntutan kecakapan abad 21 salah satunya adalah belajar untuk mencari tahu ( learning to know). Sangat diharapkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup pesat ini kita tetap dapat mengikuti sebaik mungkin. Jangan sampai kita tertinggal akan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena salah satu sumber ilmu itu dari internet, selain modul atau buku pelajaran/ media cetak. Hanya perlu selektif dalam meng up date segala perkembangan teknologi, tidak di terima mentah-mentah. Maka hanya kita sendiri yang mampu memfilter informasi dari canggihnya teknologi. Dengan adanya perasaan ingin tahu yang tinggi sudah semestinya akan dapat mencapai harapan dari implementasi kurikulum 2013 dimana mengharapkan peserta didik menjadi kritis.
Menciptakan kondisi belajar yang membuat peserta didiknya aktif dan mempunyai tingkat keingintahuan yang tinggi tidaklah mudah. Konon, jika pembelajaran dilakukan dengan cara konvensioal, metode ceramah peserta didik cenderung tidak aktif dan rasa ingin mengetahui materi tersebut rendah. Sehingga dengan pola pembeajaran yang demikian akan berdampak negatif pada hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu sebagai guru bahasa Perancis melakukan inovasi-inovasi pembelajaran yang kooperatif. Salah satu diantaranya adalah model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) dalam pembelajaran kompetensi mengidentifikasi tindak tutur untuk menyatakan mengungkapkan pendapat(demander et proposer des opinions).
Penerapan model AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) ini yang bermakna belajar auditory berarti indera telinga digunakan dalam belajar dengan cara menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi, mengemukakan pendapat, dan menanggapi. . Hal ini berarti bahwa auditory sangat penting dalam memahami materi. siswa untuk menyimak, mendengar, berbicara, mengemukakan pendapat, dan menanggapi sehingga menciptakan suasana belajar yang aktif. Sedangkan intellectually yaitu belajar dengan berpikir untuk menyelesaikan masalah. Kemampuan berpikir perlu dilatih melalui latihan bernalar, mencipta, memecahkan masalah. Melalui pengulangan, maka daya-daya tersebut akan mengembangkan kosakata bahasa Perancis yang diperoleh ketika melakukan dialog/ percakapan .
Belajar bahasa ada empat ketrampilan yang tidak bisa dipisahkan yaitu mendengarkan, membaca, berbicara dan menulis. Untuk menghasilkan berbicara atau menyampaikan pendapat membutuhkan pengulangan (repetisi) apalagi bahasa asing., supaya peserta didik terbiasa dengan kosa kata maupun intonasi cara pembacaannya misalnya seperti, “Qu’est-ce que tu penses de ton ami/amie?”, “Je pens qu’il /elle est tres beau/belle”, “Qu’est-ce que tu penses de mon pantalon?”,”D’apres moi, il est tres beau” dan “D’accord, je penses ca”. Dengan demikian ada penambahan perbendaharaan kosakata-kosakata dalam bahasa Perancis. Selain itu pada saat kegiatan awal guru juga menyampaikan kata” Bonjour comment allez vous?” sebagai pengenalan dalam bahasa Perancis. Maka, tepat kiranya model AIR (Auditory, Intelectually, Repetition)ini dijadikan alternatif pembelajaran bahasa asing, bahasa Perancis terutama dalam menumbuhkan semangat peserta didik dalam mempelajari bahasa asing.
Dra.Mundi Hastuti,M.Pd._
Guru Bahasa Perancis Sma N 1 Boja