JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Warga Dukuh Ngasinan Desa Garangan Kecamatan Wonosamodro Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, menyambut gembira menerima bantuan sumur dalam dari Yayasan Solopeduli guna mengatasi bencana kekeringan yang sering terjadi di wilayah itu.
Peresmian wakah sumur dalam untuk warga tersebut dilakukan Ketua Yayasan sekaligus Direktur Utama Solopeduli Sidik Anshori, dihadiri Camat Wonosamodro Joko Suseno dan Kepala Desa Garangan Jamroji di Ngasinan Desa Garangan, Wonosamudro, Boyolali, Sabtu.
Menurut Kades Garangan Jamroji warga Garangan Wonosamudro Boyolali sering mengalami kekurangan air bersih setiap musim kemarau tiba. Warga harus menempuh perjalanan yang jauh hanya sekedar untuk mencari air bersih.
Bahkan, warga pada musim kemarau tiba harus naik turun ke sungai yang hampir surut untuk mencari air bersih. Hal ini sangat berat dilakukan dan berulang setiap tahunnya.
Warga di Garangan mayoritas bekerja sebagai petani lahan tadah hujan, dan sebagian tukang pasir, sehingga penghasilan mereka terbatas. Keterbatasan penghasilan ini, juga yang membuat mereka berat untuk membeli air bersih atau membuat sumur.
Namun, kata Jamroji, dengan adanya bantuan sumur dalam dari Solopeduli tersebut warga Ngasinan Desa Garangan dapat memanfaatkan bersama untuk kebutuhan air bersih setiap sehari-hari. Warga sepakat biaya listrik dan perawatan sumur menjadi tanggung jawab bersama.
Camat Wonosamodro Boyolali Joko Suseno menambahkan wilayah Kecamatan Wonosamodro ada sebanyak 10 desa, dan tujuh di antaranya dipetakan rawan bencana kekeringan setiap musim kemarau tiba. Tujuh desa itu, yang menjadi langgaran kekuarangan air bersih selain Garangan, Gunungsari, Kalinanas, Bercak, Kedungpilang, dan Repaking.
“Warga di desa rawan kekeringan itu, kini masih membutuhkan droping air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali,” kata Joko Suseno.
Namun, lanjut Joko, khusus warga Desa Garangan yang baru saja mendapatkan bantuan sumur dalam dari Yayasan Solopeduli sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari. Bantuan wakah sumur dalam itu, sangat bermanfaat untuk warga sekitar.
“Solopeduli telah mengambil bagian dalam program pengentasan kemiskinan dan membantu pemerintah. Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Boyolali mengapresiasi Solopeduli dengan bantuan itu,” kata Joko.
Direktur Utama Solopeduli Sidik Anshori sumur dalam untuk warga Garangan Kecamatan Wonosamodro Boyolali tersbeut dengan kedalaman sekitar 60 meter. Pada kedalaman sumur sekitar 30 meter air sudah keluar, dan pada kedalaman 50 meter air semakin deras debitnya 1 detik per 1 liter, kemudian bor lagi sampai 60 meter.
Menurut Sidik Anshori berharap dengan bantuan sumur dalam tersebut semoga tidak hanya cukup untuk kebutuhan pokok saja, tetapi bisa memberikan nilai manfaat yang lainnya bagi warga setempat.
Solopeduli mempunyai program solutif untuk masyarakat sejak lahir hingga meninggal dunia. Program-program tersebut berupa klinik gratis bagi yang membutuhkan, pesantren gratis, sekolah SMK gratis. Solopeduli juga memberikan beasiswa jenjang D3, S1, S2, program layanan ambulan gratis dengan 7 unit ambulan, serta program-program pemberdayaan lainnya. (fid/ant)