Bayi Sering Bersin? Apakah Pertanda Serius? Simak Pembahasan dr. Isvarani Bersama Doodle Exclusive Baby Care

dr. Isvarani Devana Irawan, Sp.A

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Bayi sering bersin mungkin menjadi hal yang cukup mengkhawatirkan. Bahkan, tidak sedikit yang mengira bahwa bayi tersebut sedang sakit. Lantas, apakah bayi bersin terus menerus berbahaya? Apa saja yang bisa menjadi penyebabnya? Simak penjelasannya bersama dr. Isvarani Devana Irawan, Sp.A  berikut ini.

Dalam perbincangannya bersama Doodle Exclusive Baby Care, Dokter Isvarani menerangkan jika new born atau bayi yang baru lahir merupakan hal yang sangat wajar kalau bersin dan normal terjadi. Bersin terjadi dikarenakan sesuatu hal refleks yang dilakukan bayi untuk melakukan perlindungan.

“Sebenarnya bayi yang bersin dan batuk merupakan sesuatu pertahanan untuk tubuh. Bayi beradaptasi dengan lingkungan yang baru. biasanya berada dalam kandungan, kemudian berada dilingkungan yang baru. Banyak kotoran dan debu yang baru dikenal, sehingga refleksnya batuk atau bersin. Refleks Ini terjadi hingga dewasa, ketika benda asing yang masuk ke hidung akan refleks bersin atau batuk. Tidak hanya bayi yang baru saja lahir,” ungkap Dokter Isvarani

Dokter Isvarani mengatakan hal yang wajar jika bayi bersin sesekali saja, merupakan bentuk refleks perlindungan terhadap tubuh, tetapi jika bersin disertai dengan hidung tersumbat, nafasnya ngos-ngosan saat tidur, bahkan demam, batuk, yang perlu diperhatikan lagi.

iklan

“Sebenarnya tidak ada batasan tertentu terkait banyaknya bersin. Sebaiknya perlu melihat Riwayat keluarga apakah ada bakat alergi orang tua khususnya atau saudara kandung. Bakat alergi akan muncul saat bayi setelah lahir. Infeksi saluran nafas biasanya karena bayi terkena infeksi ketularan keluarga disekitarnya berakibat hidung tersumbat, batuk grok-grok, disertai demam bukan bersin yang normal, harus dipertanyakan lagi. Hal inilah yang menjadi kewaspadaan kepada orangtua dan segera periksa ke dokter anak. Penyebab bersin sendiri bermacam-macam akibat dari infeksi pernapasan karena virus atau bakteri dan masalah kesehatan lainnya,” ungkapnya.

Baca juga:  Pemkot Semarang Raih Prestasi 10 Kota dengan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Terbaik

Dikatakan lagi, Dokter yang berpraktek di RS Bina Medika ini tanda-tanda yang perlu diperhatikan saat bersin akibat alergi dengan kesehatan lain adalah jika alergi cenderung meler, keluar terus ingusnya atau bersin sedangkan infeksi tanda-tandanya hidung tersumbat, sulit nafas disertai demam atau batuk dan adanya produksi lendir yang berlebihan bahkan cenderung kental.

Dokter Isvarani menambahkan jika bayi baru lahir biasanya alergi karena protein susu sapi. Dan apabila disertai sesak nafas inilah yang sangat dikhawatirkan. Jika hanya bersin saja, sejauh ini tidak ada mengarah kegawatan. Anak agak besar karena alergi karena makanan itupun alergi yang berat disertai dengan sesak nafas dan membutuhkan emergency segera.

“Berbicara apakah cuaca merupakan salah satu dari pengaruh dari macam-macam alergi bayi baru lahir? Alergi pada bayi baru lahir tidak bisa dikatakan alergi apalagi baru paparan pertama perlu didalami terlebih dahulu. Biasanya Bayi yang baru lahir beradaptasi, terutama akibat adanya perubahan cuaca yang extrem kemudian cuaca berdebu sehingga polusinya banyak hal ini yang memicu bayi untuk merespon dengan bersin,”tuturnya

Ditambahkan lagi, pada bayi yang alergi jika paparannya tidak hanya sekali, atau secara terus menerus membuat respon antibodi bayi terhadap debu atau dingin lama-lama akan terbentuk. Anak yang terkena alergi, yang menimbulkan respon terhadap debu atau dingin. Penyebab alergi pada bayi perlu evaluasi lebih dari satu kali paparan. Dengan satu kali paparan bisa menyebabkan alergi berat hal ini perlu memantau bayi sehingga orangtua bisa memahami alergi apa yang dialami bayi.

Baca juga:  Penjelasan Lengkap Eksplorasi Tambang Galia C di Sekitar Situs Manusia Purba Sangiran

“Bayi yang baru lahir khususnya berumur 6 bulan, belum ada antibodi terhadap saluran pernapasan jadi Air Susu Ibu (ASI) diwajibkan diberikan kepada bayi untuk memberikan antibodi. Kenapa ASI? Karena didalam ASI ada kandungan imun glugolin A yang melindungi saluran napas yang tidak ada dalam kandungan di susu formula.

Untuk melegakan bayi yang baru lahir jika terkena infeksi pernapasan gunakan balsam transfumin untuk melegakan berikan di bagian dada. Bisa juga ada seprai hidung untuk melegakan alergi pada bayi. Jika diperlukan, segera konsultasikan kesehatan bayi kepada dokter supaya diberikan obat pilek atau obat alergi, karena jika dibiarkan lama-lama pernapasan atas dibiarkan akan menjadi pneumonia atau infeksi pernapasan bawah atau paru-paru.

“Jika lendirnya sangat banyak, dibantu dengan disedot supaya bayi lebih lega pernapasannya. Karena bayi dibawah 6 bulan pernapasannya sangat kecil perlu dibantu untuk melegakan pernapasan. Pemeriksaan alergi bisa dilakukan pada bayi diatas 4 bulan. Untuk itu, bayi yang bersin-bersin yang alergi harus dihindari pencetusnya,”jelasnya saat Live Instragram beberapa waktu lalu.

Dalam wawancaranya bersama Doodle Exclusive Baby Care, de Isvarani menambahkan menurut World Health Organization (WHO) anak dibawah 2 tahun tidak disarankan menggunakan masker, karena saluran pernapasannya masih kecil akan membuat nafasnya menjadi sulit. Perlu diketahui, anak dibawah 5 tahun seorang anak mengalami batuk pilek dan bersin sangat baik untuk sistem imunnya.

“Karena dengan bersin atau batuk pilek ini anak membutuhkan alergen sehingga daya tahan tubuhnya mempunyai antibody terhadap virus dan alergi sehingga tidak mudah sakit. Jika 1 tahun pertama batuk pilek sangat baik justru proteksi untuk anak. supaya anak lebih bisa lebih menghadapi alergi ataupun infeksi. Semakin sering sakit antibody akan semakin kuat,” tambahnya.

Baca juga:  Aksi Demo Driver Gojek Berlangsung Panas

Disisi lain, kualitas udara Air Conditioner (AC) juga merupakan salah satu pencetus bayi bersin. Karena didalam filter AC ada debu-debu halus, dan harus dibersihkan secara rutin karena merupakan salah satu sumber debu dam virus. Sebaiknya AC atau air purifire sebulan sekali sebaiknya dibersihkan.

“Untuk mengurangi intensitas bersin pada bayi sebaiknya setiap pagi sebaiknya bayi dijemur. Selain mampu mengurangi intensitas dari bersin, dengan dijemur bayi akan mampu meningkatkan sistem imun. Udara hangat atau siang hari respon alergi akan berkurang. Sebaiknya agar menghindari alergi ini jemur bayi antara pukul 8 hingga 10 pagi untuk  mendapatkan vitamin D sehingga sistem imun akan meningkat. Respon alergi sendiri akan muncul saat udara dingin berhubungan dengan faktor terjadinya alergi,” ungkapnya.

Diakhir wawancaranya, dr. Isvarani Devana Irawan, Sp.A mengatakan jika bersin ini merupakan hal yang biasa terjadi merupakan refleks terhadap benda sekitar. Perlu dipantau apakah benda sekitarnya yang menyebabkan bersin-bersin. Jika disertai dengan ciri-ciri lainnya hal inilah yang perlu diwaspadai. Bawalah anak kedokter. Karena alergi lebih dari 7 hari, sebaiknya dibawa ke dokter mungkin bersin karena alergi atau hal lainnya.

“Karena jika bersin hanya 1 hari saja ini merupakan adaptasi dengan lingkungan sekitar tidak akan berlangsung lama, dan jika lebih dari itu perlu diwaspadai. Saat ada infeksi pernapasan atau alergi, sangat disarankan melakukan refleksi difisioterapi pada bayi, berikan pertolongan ditepuk-tepuk ataupun dihangatkan badan bayi,”tutupnya. (dea/bis)

iklan