Belajar IPA dengan Taya

Andria Sari, S.Pd Guru SDN Pandeanlamper 03 Semarang
Andria Sari, S.Pd Guru SDN Pandeanlamper 03 Semarang

SEMARANG – Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pelajaran yang erat kaitannya dengan lingkungan dan kehidupan disekitar kita.  Berbagai peristiwa alam sangat dekat dan dialami oleh kita.  Namun kedekatan tidak selalu menjadi hal yang mudah untuk dipelajari.  Pada pembelajaran di Sekolah Dasar, materi IPA juga tidak serta merta menjadi pelajaran yang mudah bagi siswa. Sesuai dengan Piaget bahwa tahap perkembangan anak SD, masih pada tahapan operasional kongret, dimana anak harus mencoba secara langsung, apa yang mereka lihat dan harus langsung dirasakan dampaknya. Teori Piaget tersebut, sejalan dengan proses pembelajaran IPA yang menekankan pada pemberian pengalaman langsung kepada siswa untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah, bukan hanya dengan cerita guru dan pemberian latihan soal-soal. sehingga seringkali input yang dilakukan guru tidak berbanding lurus dengan output hasil belajar yang diinginkan.

Informasi yang hanya diberikan oleh guru secara monoton tanpa merasakan langsung pembelajaran IPA, sehingga salah satu kendala yang ditemukan adalah timbulnya rasa jenuh dalam diri siswa yang mengakibatkan beberapa siswa merasa bosan dan cenderung pasif dalam pembelajaran. Selain itu hal yang menjadikan siswa malas ternyata juga karena disebabkan oleh materi pembelajaran yang kurang menarik dan terlalu banyak bagi siswa. Tidak dipungkiri bahwa siswa akan lebih menyukai membaca cerita bergambar dibanding text book yang sarat dengan materi.  Karena dengan cerita bergambar dapat mengimajinasi siswa, sehingga siswa secara langsung dapat membayangkan gambar dan keterangan tulisan didalam cerita tersebut. Salah satu materi yang sulit diikuti siswa adalah materi tentang tata surya. Materi ini sulit diikuti siswa karena begitu luas materi yang harus dipelajari. Dan untuk membayangkan bentuk tata surya beserta peredarannya siswa tidak hanya bisa melalui cerita atau tulisan saja, tetapi semua benda yang akan dibayangkan siswa harus juga dituangkan dalam gambar. Untuk itu mengaplikasikan materi tersebut agar mudah diterima, penulis membuat materi tata surya dalam bentuk komik.

Baca juga:  Revitalisasi Mediadalam Pembelajaran

Komik yang penulis buat dinamakan Komik Taya dengan tokoh utamanya bernama Taya. Ide penulis untuk menciptakan komik Taya terinspirasi dari kecintaan anak-anak melihat serial karun di TV, selain itu juga dengan keprihatinan penulis akan kegemaran anak-anak sekarang yang lebih suka melihat gambar digital dibandingkan membaca buka. Padahal kita tahu bahwa efek digital sangat merugikan bagi anak-anak. Dengan adanya komik Taya ini, diharakan dapat mengimajinasi anak-anak dalam belajar tata surya. Komik Taya menceritakan tentang materi tata surya meliputi matahari dan planet yang ada diorbitnya dengan ciri-ciri yang dimiliki. Selain untuk menarik perhatian anak belajar Tata Surya, komik Taya juga sebagai reverensi untuk bahan literasi bacaan anak-anak SD dalam meningkatkan minat baca anak. Dalam komik taya materi tata surya dibuat dalam bentuk gambar kartun dan tulisan sebagai penguat cerita, sehingga mudah dipahami anak-anak. Gambar yang disajikan dalam komik Taya sengaja dibuat sebagus mungkin, sehingga membuat anak tertarik untuk membacanya. Selain itu bahasa tulis dalam komik Taya disajikan dalam bahasa sehari-hari yang mudah dipahami anak. Cerita komik Taya menceritakan, perjalanan hidup Taya sebagai petualang angkasa, dimana Taya yang merupakan astronout menjelajahi tata surya dengan pesawat luar angkasanya yang begitu besar dan berteknologi tinggi, sehingga Taya dapat melakukan perjalanannya dari satu planet ke planet lain dengan mudah dan bergembira.  Dalam penjelajahannnya Taya bersama dengan teman-temannya yang sangat luar biasa, sehingga dengan mudah menjelaskan ciri-ciri yang dimiliki planet-planet tersebut. Misalnya saat Taya menjelajahi planet Saturnus yang digambarkan dengan planet bercincin dan planet terindah yang pernah mereka kunjungi. Selain berpetualang mereka juga mengadakan tebak-tebakan, misalnya siapakah planet terbesar dalam tata surya kita. Pembaca komik Taya tidak akan pernah merasa bosan, karena selain bepetualang mereka juga akan berfikir keras dan penasaran dengan jawaban dari tebak-tebakan.

Baca juga:  Flash Card Cara Jitu Pahami Matematika AUD

Dengan adanya komik Taya ini diharapkan siswa dapat termotifasi untuk belajar tentang Tata surya dan lebih menyukai membaca cerita, sehingga dapat sedikit mengilangkan kecintaan anak-anak pada benda-benda digital.  Keasyikan siswa berpetualang bersama Taya akan membuat siswa tertarik dengan materi Tata Surya. Selain itu kita dapat menciptakan gerakan literasi, dengan gemar membaca cerita. Nilai-nilai tokoh kepahlawanan juga dapat kita ambil dalam komik taya ini, selain itu nilai kebersamaan dan gotong royong juga tersrat dalam pesan moral yang disampaikan. Begitu juga dengan kesulitan dalam membedakan planet dapat teratasi dengan Komik Taya. Siswa merasa senang karena mereka belajar tanpa merasa belajar. Selain dapat meningkatkan hasil belajar, komik Taya juga dapat meningkatkan ketrampilan membaca dan penanaman nilai-nilai pendidikan karakter.

iklan
Baca juga:  Kiat Jitu Peningkatan Karakter AUD

Oleh : Andria Sari, S.Pd

Guru SDN Pandeanlamper 03 Semarang

iklan