JATENGPOS.CO.ID, – Bimbingan dan Konseling (BK) dahulu yang bernama Bimbingan dan Penyuluhan (BP) merupakan salah satu komponen dalam keseluruhan sistem pendidikan di sekolah.Peserta didik, guru, orang tua/ wali murid dan warga masyarakat masih banyak yang belum mengetahui dan memahami peran BK yang sesungguhnya. Banyak penafsiran- penafsiran yang dikemukakan masyarakat tentang guru BK. Ada yang memandang guru BK adalah tempat menyelesaikan masalah anak yang nakal, BK adalah tempat pemberian hukuman. Ada juga yang memandang bahwa BK merupakan tempat yang menyeramkan dan menakutkan, karena guru BK nya galak, garang, sadis dan main pukul/tempeleng. Fenomena seperti ini sangat meganggu dan bahkan merupakan salah satu hambatan yang terbesar dalam penyelesaian masalah yang berhubungan dengan bimbingan terhadap peserta didik.
Bila kita telaah lebih dalam lagi tugas dan fungsiBKyang merupakan salah satu gerbang pelayanan peserta didik seharusnya guru BK bisa berperan menjadi sahabat / partner terdekat bagi peserta didik di sekolah serta menjadi pendamping peserta didik dalam segala kondisi. Yuxs kita kulik lebih dalam lagi beberapa alasan kenapapeserta didik harus bersahabat dengan Guru BK.
Alasan yang pertama, Guru BK itu mempunyai empat bidang kompetensi yang menjadi ranahnya, yaitu: bidang pribadi yang biasanya meliputi kepercayaan diri, efikasi diri, konsep diri, pengembangan minat dan bakat, tipe kepribadian dan lain lain;bidang sosial yang meliputi pergaulan remaja serta permasalahannya, ,bullying, dan permasalahan sosial remaja lainnya; bidang Belajar meliputi motivasi belajar, konsentrasi belajar, gaya belajar; Bidang Karir yang sangat berkaitan dengan karir peserta didik baik itu yang studi lanjut, bekerja sampai dengan peserta didik yang mempunyai orientasi menikah setelah lulus sekolah. Dengan berbagai bidang bimbingan yang telah disediakan oleh Guru BK tentunya membuat peserta didik tidak akan pernah berpikir untuk kehilangan tema untuk mengobrolatau berkonsultasi. Sehingga peserta didik dapat menambah dan memperluas pandangan terhadap diri dan kehidupannya.
Alasan yang kedua, Guru BK mempunyai kode etik yang berasaskan kerahasiaan, dimana semua yang di obrolkan serta permasalahan-permasalahan yang dikonsultasikan dijamin kerahasiaannya, jadi peserta didik bisa merasa nyaman mengutarakan semua uneg-unegnya tanpa ditakuti perasaan takut dan was was akan masalahnya diketahui oleh orang lain. Dengan begitu komunikasi yang terjalinpun secara otomatis akan terasa ringan dan bersifat terbuka karena adanya sikap saling percaya antara Guru BK dengan peserta didik.
Alasan yang ketiga, layanan yang diberikan Guru BK bersifat inspiratif, dimana layanan BK lebih menitikberatkan pada bagaimana menumbuhkan peserta didik, dalam hal ini Guru BK bersikap toleran terhadap kekeliruan dan keragaman peserta didik. Jadi ketika berada di ruangan konseling peserta didik bisa merasa senang tanpa adanya rasa takut bila nanti dihakimi akan suatu kesalahan.
Alasan yang keempat, ketika seorang sudah menyandang guru BK berarti individu tersebut sudah mempunyai pengetahuan akademik, kualitas pribadi dan ketrampilan (skill) yang baik. Dimana dengan memiliki itu semuanya maka guru BK memiliki kompetensi untuk melahirkan rasa percaya diri untuk menjadi sahabat BK.
Dengan berbagai alasan tersebut mulai sekarang diharapkan tidak ada keraguan lagi di dalam diri peserta didik untuk lebih bersahabat dengan guru BK. Dengan profesionalisme nya seorang guru BK jaman sekarang sudah selayaknya misspersepsi maupun misskonsepsi terhadap keberadaan Guru BK di sekolah bisa dipahami oleh warga sekolah khususnya peserta didik. So, sekarang peserta didik saatnya untuk bersikap terbuka dan mulai melangkah mantap bersahabatbersama Guru BK. Dan jangan lupa untuk menjadikan guru BK sebagai partner untuk mencapai tujuan perkembangan aspek pribadi, sosial, belajar, serta karir dari kalian.
Barokah Utaminingsih, S.Psi
Guru Bimbingan Konseling (BK) SMK N 2 Sukoharjo