JATENGPO.CO.ID, – Belajar pada hakikatnya adalah proses menyalakan api pikiran. Artinya, belajar bukan hanya sekedar proses transfer pengetahuan dari guru kepada peserta didik. Lebih dari itu, pengetahuan dapat diibaratkan layaknya api yang dapat menghidupkan potensi peserta didik; alhasil, seusai proses belajar, peserta didik dapat berubah menjadi pribadi yang lebih baik karena potensinya dapat berkembang dengan optimal.
Layaknya api yang penuh energi, proses pembelajaran seharusnya mampu membangkitkan semangat peserta didik. Sayangnya, kegiatan belajar mengajar kerap kali terasa membosankan, terutama jika berhubungan dengan muatan materi yang padat. Hal ini juga merupakan salah satu tantangan dalam pembelajaran IPS di jenjang SMP. Peserta didik harus melawan rasa jenuh dan bosan menghadapi materi yang padat. Akibatnya, daya serap materi cenderung rendah dan hasil belajar tidak optimal.
Guna menaklukkan rasa jenuh, guru perlu melakukan upaya untuk mengubah paradigma bahwa belajar IPS sama dengan menghafal materi yang demikian padat. Salah satu jalan adalah mengemas pembelajaran menjadi aktivitas yang menyenangkan tanpa mengesampingkan hasil belajar dan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik. Ketika peserta didik merasa senang, semangat belajar pun meningkat. Muaranya, materi yang diberikan dapat terserap dengan baik.
Belajar Lewat Bermain
Bermain dapat menjadi salah satu cara untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Selain bersifat menghibur, bermain dapat dimodifikasi dengan muatan pelajaran demi mencapai target kurikulum. Guru dapat memanfaatkan ciri permainan yang menantang peserta didik untuk menunjukkan keterampilan tertentu. Dengan memadukan materi ke dalam format permainan, peserta didik tidak hanya lebih termotivasi, namun juga dapat menyerap materi dengan lebih baik.
Pengalaman belajar yang menyenangkan lewat permainan juga sesuai dengan teori belajar konstruktivisme. Artinya, peserta didik diberi kesempatan untuk berpartisipasi aktif untuk menyerap pengetahuan dan mengorganisasikannya menjadi pengalaman yang bermakna.
Botol Berputar dan Pembelajaran IPS
Dalam pembelajaran, permainan dapat dipadukan dengan teknik pembelajaran tertentu. Salah satu contohnya adalah permainan Botol Berputar yang dipadukan dengan teknik Think-Pair-Shareyang termasuk dalam metode pembelajaran kooperatif. Perpaduan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir, keterampilan berkomunikasi dalam suasana belajar yang menyenangkan.
Pada tahap think, peserta didik berpikir sendiri-sendiri atau menjawab soal yang diberikan oleh guru. Selanjutnya, pada tahap Pair, peserta didik berdiskusi secara berpasangan dan akhirnya pada tahap share, peserta didik berbagi hasil diskusi dengan seluruh peserta didik satu kelas kemudian memadukannya serta membuat kesimpulan bersama. Masing-masing kelompok membuat pertanyaan, kemudian salah satu orang dalam kelompok menuliskan pertanyaan tersebut ke dalam kertas selanjutnya digulung dan dimasukkan ke dalam botol plastik yang sudah disediakan.
Setelah semua kelompok memasukkan pertanyaan-pertanyaan mereka ke dalam botol plastik, permainan siap dilakukan. Caranya,perwakilan kelompok berdiri mengelilingi meja. Selanjutnya botol plastik yang berisi pertanyaan siap diputar. Siswa yang mendapatkan tutup botol mengarah kepadanya berhak menjawab. Jawaban benar mendapat nilai 10. Pemenang adalah kelompok yang dapat menjawab paling banyak pertanyaandengan benar.
Secara empiris, penerapan permainan ini terbukti berhasil meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Perkembangan Ekonomi. Peningkatan ini tidak hanya terlihat pada rata-rata hasil belajar, melainkan juga daya serap dan rentang nilai. Dengan kata lain, belajar lewat bermain terbukti dapat meningkatkan hasil belajar.
Suryanti, S.Pd.
Guru Ilmu Pengetahuan Sosial
SMP Negeri 5 Salatiga