Bridging Course Tingkatkan Percaya Diri Siswa Baru

Nanik Sulistiyana,S.Pd Guru SMP 1 Ngaringan Grobogan
Nanik Sulistiyana,S.Pd Guru SMP 1 Ngaringan Grobogan

GROBOGAN – Salah satu masalah yang dihadapi oleh SMP adalah adanya sejumlah lulusan SD yang belum benar-benar siap memasuki jenjang SMP. Hal ini disebabkan oleh belum memadainya mutu pendidikan di sejumlah SD. Kondisi tersebut kemudian menjadi masalah bagi guru di SMP, sejumlah siswa baru mengalami kesulitan mengikuti pelajaran karena bekal awal mereka tidak memadai.

Kekurangsiapan siswa baru dalam mengikuti pelajaran di SMP terjadi di sebagian besar sekolah. Ketidakmerataan dan rendahnya mutu di sebagian SD menjadi penyebab utama. Dengan adanya program wajib belajar, SMP tidak dapat menolak lulusan SD yang memiliki bekal awal kurang memadai. sehingga terjadi ketidaksiapan siswa baru dalam mengikuti pelajaran di SMP. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu dicari solusi agar siswa baru di SMP siap mengikuti pelajaran ketika tahun pelajaran baru dimulai. Salah satu solusinya adalah menyelenggarakan program Bridging Course (BC) di awal tahun pelajaran SMP. Program BC adalah program matrikulasi untuk meningkatkan kemampuan awal siswa di tingkat SMP pada beberapa mata pelajaran.

Baca juga:  Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Pohon Cita-Cita

Tujuan dilaksanakan program BC secara umum adalah untuk menyiapkan siswa baru di SMP sehingga memiliki kesiapan memadai dalam mengikuti pelajaran di SMP. Tujuan khusus BC : (1). Meningkatkan penguasaan kompetensi siswa ( sikap, pengetahuan, dan keterampilan) dalam beberapa mata pelajaran;(2) membiasakan siswa dengan model pembelajaran aktif ; (3) siswa terbiasa dengan sejumlah tekhnik penilaian;(4) meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mengikuti pendidikan SMP.

Program Bridging Course (BC) merupakan program pembelajaran pada beberapa mata pelajaran yang dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan awal siswa baru SMP.  Bekal awal sangat penting bagi siswa dalam proses pembelajaran dan berfungsi sebagai “modal” dalam memahami informasi yang dipelajari.


Kelemahan atau kekurangan bekal awal akan menyulitkan belajar karena siswa tidak memiliki skema berpikir yang dapat dikaitkan dengan apa yang dipelajari. Jika dipaksakan, informasi akan dihafal tanpa pemahaman dan dalam waktu cepat akan mudah dilupakan. Pola  pembelajaran seperti itu akan menyebabkan pendidikan itu tidak bermakna (meaningless), karena siswa tidak memahami apa yang sedang dipelajari. Pembelajaran haruslah berlangsung secara bermakna ( meaningful) bagi anak, agar anak merasakan manfaat dari apa yang dipelajari, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar mereka.

Baca juga:  Aplikasi Android Sebagai Media Pembelajaran Inovatif

Apakah semua mata pelajaran perlu diikutkan dalam program Bridging Course (BC) atau hanya mata pelajaran tertentu ?. Sekolah yang menentukan. Prinsipnya program BC ingin membantu siswa baru SMP agar memiliki bekal awal cukup baik sehingga dapat mengikuti  pembelajaran di SMP dengan baik. Pada mata pelajaran juga dipilih pokok bahasan  yang pada umumnya sulit bagi siswa dan merupakan materi prasarat bagi pokok bahasan lainnya, waktu pelaksanaan sesuai dengan kebutuhan sekolah. .cakupan materinya sesuai dengan karakterisktik siswa dan kondisi sekolah sehingga siswa dapat mengikuti program dengan senang seperti yang diharapkan. Apabila program BC berlangsung dengan baik dan mencapai hasil seperti yang diharapkan, maka pelaksanaan proses pembelajaran, termasuk pada kurikulum 2013 akan lebih lancar. Dengan demikian kompetensi secara utuh (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) akan dapat di capai oleh setiap siswa.

Baca juga:  Mendidik Siswa di Era Digital

 

Nanik Sulistiyana,S.Pd

Guru SMP 1 Ngaringan Grobogan