JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang menggelar apel kesiagaan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di satuan pendidikan.
Apel yang diikuti 150 perwakilan TPPK SMP dan Madrasah Tsanawiyah, pengawas tingkat sekolah dasar, penilik TK-PAUD serta ratusan pelajar SMP negeri dan swasta dipimpin oleh Bupati Semarang H Ngesti Nugraha di lapangan indoor kompleks Stadion Pandanaran, Wujil, Bergas, Jumat (21/6/2024).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdikbudpora, Budi Riyanto menjelaskan apel untuk menyiapkan para anggota TPPK agar bisa bergerak cepat jika ada kejadian perundungan atau bullying. TPPK terus melaksanakan pemantauan perkembangan para siswa sebagai langkah preventif.
“Sehingga sekolah menjadi tempat yang aman, nyaman dan tempat belajar yang menyenangkan bagi para siswa,” terangnya di sela-sela acara.
Selain di dalam lingkungan sekolah, TPPK juga akan membentuk karakter siswa yang penuh toleransi dan anti kekerasan di luar sekolah. Budi juga memastikan seluruh sekolah dari tingkat PAUD, TK, SD dan SMP sederajat serta di lembaga pendidikan non formal di Kabupaten Semarang akan membentuk TPPK.
Pada apel kali ini hadir perwakilan tim TPPK dari 150 SMP dan MTs. Selain itu juga hadir pamong belajar yang menjadi anggota TPPK di satuan pendidikan non formal.
Ditanya kasus bullying yang menonjol, Budi mengatakan nihil. Menurutnya, peran TPPK nantinya akan dimaksimalkan untuk menekan potensi timbulnya kasus.
Bupati Semarang H Ngesti Nugraha saat sambutan menegaskan komitmen bersama kepala sekolah, guru, staf pendidikan dan para siswa untuk mencegah tindak kekerasan.
“Sehingga para siswa dapat memahami pentingnya toleransi, kerja sama dan saling menghargai,” tandasnya.
Penguatan kompetensi satuan tugas TPPK juga harus dilakukan melalui berbagai pelatihan. Selain itu diperlukan kerja sama lintas sektoral seperti kepolisian, dinas kesehatan dan lembaga perlindungan anak.
Sementara itu Ketua Korwilcam Pendidikan Kecamatan Suruh, Heri Suwarto berpendapat diperlukan pendekatan kepada siswa untuk mencegah perundungan. (muz)