JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Dr.KH.Tafsir, M.Ag, mengatakan, saat ini, Muhammadiyah memasuki usia abad kedua. Pada masa ini, khususnya Muhammadiyah di Jawa Tengah, berkonsentrasi kepada tiga hal.
“Yang pertama idiologisasi dan kaderisasi, kedua mitigasi, dan ketiga industrialisasi,”katanya saat podcast dengan JatengPosTV, di kantor PWM Jawa Tengah di Semarang, Kamis 23 Januari 2025.
Menurutnya, ideologisasi dan kaderisasi adalah bagaimana Islam menjadi idiologi masyarakat. Muhammadiyah menjadi bagian dari sebuah paham dan semangat dalam beragama Islam. Sedangkan mitigasi itu ta’awun, menolong kepada yang lemah baik internal maupun eksternal.
“Sedangkan kaderisasi, karena kita organisasi gerakan, maka Muhammadiyah butuh kader untuk regenerasi, maka itu menjadi sangat penting, tapi yang tidak kalah penting adalah industrialisasi,” imbuhnya.
Soal industrialisasi, kata Tafsir, saat ini Muhammadiyah mendorong berdirinya unit-unit usaha untuk membuka lapangan kerja dan kekuatan ekonomi. Salah satunya memproduksi biskuit kaleng merek Cahaya yang akan dijual bebas.
“Kenapa industrialisasi? Karena Nabi Muhammad menyatakan, amunisi Islam itu ada tiga, yakni Sholat Puasa dan Zakat. Sholat dan puasa kan amunisi ruhaniah, zakat amunisi jasmaniah, artinya dakwah pengembangan Islam tidak bisa lepas dari amunisi jasmaniah, yakni finansial, tidak bisa zakat kalau tidak punya harta, maka harus dikuati, salah satu memperkuat finansial dengan industrialisasi,”ucapnya.
Program industrialisasi ini, sambugnya, juga untuk membantu semangat Muhammadiyah yang sudah dikenal dari dulu. Yakni semangat PKOE(Penolong Kesengsaraan Oemum/Umum).
“Dulu U itu kan Oe, PKU itu dulu PKOE. Sehingga dulu lembaga PKOE itu lembaga gerakan kemanusiaan Muhammadiyah, perkembanganya PKOE menyempit sekarant menjadi rumah sakit,” jelasnya lagi.
Dari semangat PKOE ini, Muhammadiyah harus selalu hadir di tengah orang yang mengalami kesengsaraan. Dalam semua segi kehidupan, baik dari ekonomi politik dan budaya. (jan)