Dukun Pengganda Uang Bunuh Pasien, Ini Alasannya

Muslimin tersangka pembunuhan berkedok dukun pengganda uang diperiksa petugas di Mapolres Batang. FOTO:ADYE VIANT/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID. BATANG– Kasus sang dukun pengganda uang yang menghabisi tiga nyawa secara berantai di Sawangan Kecamatan Gringsing hingga saat ini menuai keprihatinan masyarakat, serta duka mendalam bagi para keluarga korban.

Tak hanya membunuh satu orang, seperti diberitakan sebelumnya ada sebanyak tiga korban yang dibunuhnya dan petugas berhasil mengungkapnya. Bahkan, salah satu dari ketiga korbannya ada yang dikubur masih dalam keadaan pingsan usai dipukul menggunakan balok kayu.

Dibalik pembunuhan berantai tersebut, dari penuturan Muslimin (pelaku,Red) dihadapan penyidik Mapolres Batang. Hasil penipuan dengan dalih penggandaan uang itu digunakannya untuk membeli sebidang tanah serta untuk membangun rumah.

“Begitu mendapatkan uang dari beberapa korban, rencananya ingin membeli sebidang tanah dan membangun rumah megah. Selain itu juga ingin menguasai harta korban dengan cara menawari mampu menggandakan uang,” katanya.

iklan
Baca juga:  Kapal Ikan di Perairan Kepri Diduga Bawa Sabu 3 Ton

Tersangka yang dikenal pendiam di lingkungan masyarakat desa Sawangan tersebut, juga mengaku pernah memberikan uang kepada pihak keluarga korban. Dengan alibi sebagai titipan dari para korban yang telah dieksekusinya.

“Usai membunuh korban, keluarga korban juga pernah saya berikan uang. Bahkan, saya juga masih berkomunikasi baik dengan mereka,” aku Muslimin dengan merasa tidak bersalah dan berdosa, meski telah membunuh para korbannya.

Ketua RT 5 RW 6 Desa Sawangan yang rumahnya tidak jauh dari rumah tersangka, Yaris menceritakan pelaku merupakan warga pendatang dari Kalimantan. Rumah yang sekarang dihuninya sejak berdomisili di desanya, kini mendadak ramai menjadi pusat perhatian warga.

“Layaknya ada tontonan baru, rumah Muslimin mendadak ramai dan jadi pusat perhatian warga bahkan masyarakat luas. Saya tak menyangka, jika dia yang dikenal baik dan pendiam bisa berbuat senekat itu,” ujar Yaris, kemarin.

Baca juga:  Di Kejar Hutang 500 Juta, Sugianto Nekat Curi Uang Temanya Sendiri

Salah seorang istri korban (Slamet Juragan Ayam), Suryati mengatakan sebelum suaminya yang sempat dikabarkan hilang. Pernah berpamitan ingin pergi dan menggandakan uang, namun dirinya menolak dan tidak setuju.

“Pernah berpamitan ingin pergi sembari membawa uang sebanyak Rp 140 juta, katanya ingin digandakan. Saya juga menolaknya, dan selanjutnya hilang tak ada kabar. Hingga akhirnya justru ada kejadian seperti ini,” ucapnya lirih.

Sementara itu, Kapolsek Gringsing AKP Sugiyanto hasil pengungkapan kasus pembunuhan berantai dengan modus dukun pengganda uang mulai terungkap berkat kesigapan petugas kepolisian melalui Babinkamtibmas yang pro aktif.

“Begitu mendengar informasi langsung melakukan penyelidikan tentang adanya laporan orang hilang serta barang bukti yang ke dapatan terlihat digunakan tersangka. Kami terus mendalami kasus ini ada tidak korban lainnya. Kami menghimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya agar segera melaporkan ke polisi terdekat,” tutup Kapolsek. (via/muz)

Baca juga:  Kemenkumham Hadirkan Tiga Saksi di Sidang PTUN HTI
iklan