Empat Gunung Berapi Erupsi Serentak, Pertanda Apa?

Penampakan erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara. FOTO:IST/INSTAGRAM

JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA– Empat gunung berapi di Indonesia meletus di hari yang sama pada Rabu (18/4). Adakah analisis terkait fenomena ini?

Berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), keempat gunung itu adalah sebagai berikut: Gunung Dukono dan Gunung Ibu di Maluku Utara, Gunung Ili Lewotok di NTT, dan Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

“Kalau untuk gunung api sendiri sebenernya mereka memiliki sistem atau pola siklus daripada erupsi gunungnya masing masing,” kata Kepala Tim Pengamatan Gunung Api PVMBG, Heruningtyas Desi Purnamasari, kepada kumparan, Kamis (18/4/2024).

Erupsi di Gunung Ibu teramati pada pukul 12.12 WIT. Saat itu tinggi kolom abu mencapai sekitar 2,5 kilometer dari atas puncak kawah.

Sementara itu, sekitar dua jam kemudian, pada pukul 15.05 WITA, Gunung Ili Lewotolok mengalami erupsi. Tinggi kolom teramati sekitar 600 meter dari atas puncak.

Sedangkan pada pukul 18.42 WIT, giliran Gunung Dukono yang mengalami erupsi. Tinggi kolom abu yang teramati mencapai satu kilometer dari atas puncak.

Terakhir giliran Gunung Ruang yang mengalami erupsi eksplosif dan menghasilkan awan panas. Pada pukul 00.00 WITA sampai 12.00 WITA, Gunung Ruang telah mengalami 373 gempa vulkanik dalam, 564 gempa vulkanik dangkal, dan dua kali erupsi eksplosif. Hal ini juga yang membuat status Gunung Ruang naik jadi Awas.

“Jadi sebenernya ketika mereka itu ketika erupsinya bersamaan ini merupakan sebuah kebetulan dikarenakan mereka memiliki sistem sendiri,” kata dia.

“Jadi sebenernya tidak ada kaitan atau hubungannya,” tutupnya.

Sebelumnya, berdasarkan catatan Magma Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di awal tahun 2024 ada enam gunung berapi aktif yang mengalami erupsi. Beberapa gunung berapi yang meletus itu bahkan sudah mencapai IV atau status Siaga.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan menjelaskan mengapa sejumlah gunung api itu bisa erupsi secara bersamaan.

“Itu karena kebetulan saja bersamaan terjadinya. Contohnya sebetulnya Semeru bisa dibilang setiap tahun erupsi, sedangkan Lewotobi laki-laki setidaknya 10 tahun sekali dan tahun ini erupsi,” ujar Hendra saat dihubungi, Rabu (17/1/2024) lalu. (dbs/muz)