Enam Jurus Jitu Berhasil dalam Belajar

Parmono SMA Negeri 1 Gemolong
Parmono SMA Negeri 1 Gemolong

JATENGPOS.CO.ID, – Belajar  merupakan proses aktif pelajar mengkonstruksi arti, teks, dialog, pengalaman fisis, dan lain‑lain. Belajar juga merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah ada pada diri seseorang sehingga pengertiannya dikembangkan. Proses   belajar   yang  sebenarnya  terjadi  pada  waktu  skema   seseorang dalam keraguan yang merangsang pemikiran lebih lanjut

Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar dengan dunia fisik dan lingkungannya.Hasil belajar seseorang bergantung pada hal-hal yang telah diketahui si pelajar meliputi  konsep‑konsep, tujuan, kreativitas, dan motivasi.  Hasil belajara di sekolah dalam kurikulum 2013 dikenal dengan kompetensi. Kompetensi yang dikenal terdiri dari, kompetensi relegius,  sikap, pengetahuan dan ketrampilan.

MenurutSlameto, prinsip-prinsip belajarter diridari: perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan angsung, pengulangan, tantangan, penguatan sertaperbedaan individu. Seseorang sebagai indifidu,tujuh prinsip tersebut berubah menjadienam prinsip belajar yang selanjutnya dinamakan enam jurus seseorang dalam belajar.

Baca juga:  Wujudkan Kantin Sehat Minim Sampah

Jurus 1PehatiandanMotivasi. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada peserta didik apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang berguna, pesertadidikakanbelajar lebih lanjut. Belajar sesuatu yang bermakna akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.

iklan

Jurus 2Keaktifan. Kecenderungan psikologi dewasa ini menganggap bahwa anak adalah makhluk yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain. Belajartidakbisa di limpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri.

Jurus 3. TerlibatLangsung.Edgar Dale mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Padasaat belajar,peserta didik  tidak sekedar mengamati tetapi juga menghayati. Saatpengamatanpesertadidikterlibat langsung dalam perbuatan. Saat menghayati, ia akanterlibatlangsungdanbertanggung jawab terhadap hasilnya.

Baca juga:  Mengingat Volume Kubus dengan Menumpuk Kubus Satuan

Jurus 4. Pengulangan. Teori Psikologi Daya menerangkan bahwa belajar adalah melatih daya yang ada pada manusia. Manusiamempunyai daya mengamat, menangggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang. Seperti halnya pisau yang selalu di asah akan menjadi tajam., Daya-daya yang dilatih dengan pengadaan pengulangan-pengulangan akan menjadi lebih baik.

Jurus 5. Tantangan. Jika hambatan yang telah diatasi, berarti tujuan belajar talah tercapai. Pada saat tujuan belajar tercapai ia akan masuk dalam medan baru dan tujuan baru. Agar pada anak timbul motif yang kuat untuk mengatasi hambatan dengan baik maka bahan belajar haruslah menantang. Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat peserta didik bergairah untuk mengatasinya.

Baca juga:  “Pleska” Tingkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa

Jurus 6. Penguatan. Menurutteoribelajar B.F.Skinner. conditioning yang diberi kondisi adalah stimulusnya, maka pada operant conditioning yang diperkuat adalah responnya. Kunci dari teori belajar ini adalah law of effect-nya Thorndike. Peserta didik akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik akan menjadi penguat belajar yang menyenangkan. Penguatanakan berpengaruh baik untuk belajar selanjutnya.

 

Parmono

SMA Negeri 1 Gemolong

iklan