Evaluasi Arus Mudik-Balik, Volume Kendaraan Meningkat 20 Persen

TINJAUAN: Kepala Dishub Tri Martono saat mendampingi Bupati Semarang H Ngesti Nugraha meninjau lokasi penerapan sistem satu arah (SSA) lalu lintas di Jalan Sudirman, Ambarawa. FOTO:DOK/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Arus mudik dan balik Lebaran 2024 sudah selesai. Arus lalu lintas saat ini sudah kembali normal. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang mencatat selama lebaran arus mudik dan balik mengalami kenaikan volume kendaraan yang melintas.

“Ada kenaikan dari tahun sebelumnya. Lebaran tahun 2024 ini cukup tinggi naik di angka 20 persen,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Semarang Tri Martono.

Berdasarkan data Dishub Kabupaten Semarang, kenaikan volume kendaraan paling tinggi terjadi pada 6 April 2024 sebanyak 51.374 kendaraan. Sepeda motor 18.555 unit, kendaraan ringan 31.113 unit, bus 814 unit, dan truk 892 unit.

Meski begitu, mayoritas kendaraan yang melintas di wilayah Kabupaten Semarang kategori kendaraan ringan.

“Rata-rata 62 persen yang melintas mobil pribadi. Disusul sepeda motor, truk, lalu bus. Namun peningkatan volume kendaraan hanya di titik tertentu, seperti Simpang Bawen,” lanjutnya.

Meski demikian, pihaknya sudah bekerjasama dengan Polres Semarang untuk melakukan rekayasa lalu lintas saat terjadi penumpukan kendaraan di titik-titik tertentu. Harapannya, para pengendara tak terlalu lama menunggu.

Sebelumnya, selama menghadapi arus mudik dan balik beberapa ruas jalan alternatif telah disiapkan untuk membantu memecah kemacetan di ruas jalan utama.

Tri Martono menuturkan, beberapa lokasi seperti exit tol Ungaran, Bawen, dan Salatiga menjadi titik-titik rawan kemacetan saat arus mudik. Hal ini disebabkan karena adanya pertemuan arus dari arah tol dengan arus jalan arteri dan lokasi wisata.

“Kita sudah siapkan, jika nantinya ada kepadatan. Misalnya di Ungaran, pemudik bisa melalui jalur Sumowono Bandungan. Arus balik bisa melalui Gunungpati Kota Semarang,” ungkapnya, Senin (8/4/2024) lalu.

Tri mengungkapkan, pihaknya telah memasang beberapa rambu petunjuk arah untuk memudahkan para pengguna jalan. Terutama bagi pemudik dari luar daerah yang tidak begitu memahami wilayah Kabupaten Semarang.

“Jalur alternatif di wilayah Bandungan bahkan juga sudah diberi petunjuk jalan semi permanen. Terutama untuk jalur alternatif Bandungan-Sumowono yang menuju ke Temanggung dan Kendal,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi kemacetan, keberadaan ATCS juga akan dimaksimalkan untuk memandu para pengguna jalan. Beberapa ATCS tersebut tersebar di sejumlah titik traffic light seperti alun-alun lama Ungaran, simpang DPRD, dan Karangjati. (muz)