JATENGPOS.CO.ID, – Mengajar bukan semata menceritakan bahan pembelajaran kepada peserta didik. Dan juga bukan merupakan konsekwensi otomatis penuangan materi belajar kedalam benak peserta didik. Namun belajar memerlukan keterlibatan mental dan perbuatan peserta didik sendiri. Penjelasan dan demonstrasi dari guru semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang optimal. Hasil belajar yang optimal hanya akan diperoleh jika proses pembelajaran yang dilakukan banyak melibatkan peserta didik untuk beraktivitas serta membangun kreatifitas yang dimiliki peserta didik secara optimal.
Proses pembelajaran akan menjadi aktif jika peserta didik terlibat langsung dalam menyelesaikan semua masalah yang diberikan oleh gurunya. Untuk mempelajari dengan baik peserta didik perlu mendengarkan, melihat, mengajukan pertanyaan,dan perlu mengerjakan atau mempraktikan keterampilan, dan mengerjakan tugas yang menuntut pengetahuan yang harus mereka dapatkan.
Dalam dunia pendidikan dan pengajaran konsep cara belajar aktif adalah suatu proses kegiatan belajar mengajar yang subyek didiknya terlibat secara intelektual dan emosional sehingga betul-betul berperan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar. Pernyataan ini menyatakan bahwa peserta didik sebagai inti dalam kegiatan belajar mengajar, peserta didik dipandang sebagai obyek dan subyek. Oleh karena itu salah satu prinsip guru dalam kompetensi pedagogik adalah mengenali karakteristik,latar belakang, potensi, kemampuan awal,tingkat intelektual, bakat, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus para peserta didik.
Strategi pembelajaran adalah suatu taktik yang digunakan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar peserta didik dapat mencapai tujuan pengajaran secara efektif.Salah satu alternatif yang dapat dipilih oleh guru adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran ‘everyone is a teacher’ (setiap murid sebagai guru). Menurut Rahman (2008:6) menjelaskan bahwa staregi ‘everyone is a teacher’merupakan strategi yang memberikan kesempatan pada setiap peserta didik untuk bertindak sebagai seorang pengajar terhadap peserta didik lain. Dalam proses belajar mengajar tidak harus berasal dari guru tetapi peserta didik bisa saking mengajar dengan peserta didik yang lainnya.
Langkah-langkah pembelajaran menggunakan teknik ini dimulai dengan guru membagikan kertas kepada setiap peserta didik. Dilanjutkan dengan meminta peserta didik untuk menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari. Setelah setiap peserta didik menuliskan pertanyaan yang berkaitan dengan materi pada kesempatan itu, guru mengumpulkan kertas-kertas tersebut, mengacak dan membagikan kembali secara acak kepada setiap peserta didik. Guru harus memperhatikan pembagian pertanyaan acak tersebut agar setiap peserta didik mendapatkan pertanyaan dari temannya, bukan pertanyaan buatan mereka sendiri.
Kegiatan selanjutnya adalah guru memintapeserta didik untuk membaca dan memahami pertanyaan pada kertas yang mereka dapatkan. Mereka diberi waktu untuk mencari dan menyusun jawaban atas pertanyaan tersebut. Setelah waktu yang diberikan habis, guru memanggilsatu relawan (volunteer)untuk membacakan pertanyaan yang dia dapatkan. Untuk menciptakan budaya bertanya, guru dapat meminta peserta didik untuk angkat tangan bagi yang siap membaca tanpa langsung menunjuknya. Setelah peserta didik tersebut membacakan pertanyaanya, guru mememinta peserta didik lain memberikan respons,jawaban atau penjelasanatas pertanyaan atau permasalahan tersebut. Respon dapat berasal tidak hanya dari satu peserta didik, tetapi beberapa peserta didik untuk melengkapi respon dari teman lainnya. Respon dihentikan ketika sudah didapatkan beberapa pendapat dan jawaban dari para peserta didik. Guru tidak lupa harus memberikan apresiasiatau pujian terhadap setiap jawaban atau tanggapan peserta didik agar termotivasi dan tidak takut salah.
Setelah mendapatkan beberapa tanggapan yang dirasa cukup, guru memberikan penjelasan singkat, elaborasi, atau juga menyimpulkan beberapa jawaban peserta didik menjadi suatu penjelasan yang mudah dipahami oleh peserta didik. Kemudian dilanjutkan dengan mengembangkan diskusi dengan cara peserta didik bergantian membacakan pertanyaan di tangan masing-masing sesuai waktu yang tersedia. Di setiap akhir jawaban, guru perlu memberikan kesimpulan, penjelasan, klarifikasi, dan tindak lanjut terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut, sehingga peserta didik mendapatkan kejelasan atas setiap pertanyaan.