Pelajaran bahasa Indonesia salah satu pelajaran yang sebagian orang mengatakan mudah dibandingkan dengan pelajaran lain. Ada empat keterampilan yang harus dicapai, yaitu keterampilan membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan atau menyimak. Jika mendengar kata menulis, siswa sontak mengerutkan dahi. Mengapa demikian? Beraneka ragam yang dipikirkan dalam benak mereka. Karena menulis itu sulit, tidak biasa menulis, membosankan, menjenuhkan, dan sebagainya.
Menulis naskah drama merupakan salah satu kemampuan yang harus dicapai siswa kelas IX SMP. Selama ini hasil pembelajaran menulis naskah drama belum begitu memuaskan. Hal itu dialami oleh siswa SMP Negeri 16 Purworejo. Hasil kompetensi yang kurang memuaskan disebabkan oleh siswa yang kurang tertarik dan merasa jenuh saat proses pembelajaran. Salah satu faktor penyebabnya adalah tidak digunakannya media pembelajaran oleh guru yang dapat menumbuhkan kreativitas siswa dan mempermudah pengimajinasian peristiwa.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang berperan penting untuk keberhasilan proses pembelajaran. Media pembelajaran tidak hanya dapat menarik perhatian dan minat siswa untuk belajar, tetapi dapat juga mempermudah penyampaian pesan, serta memperjelas pesan yang akan disampaikan guru. Karena itu siswa dapat memahami konsep-konsep pembelajaran dengan jelas sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
Selain menarik siswa dalam mengikuti pelajaran, penggunaan media juga dapat memperjelas siswa dalam memahami materi. Sehingga pengetahuan siswa tidak hanya sekadar pengetahuan yang bersifat verbalisme atau pengetahuan yang berupa kata-kata, tetapi siswa mendapat pengetahuan secara nyata dengan bantuan media pembelajaran.
Film salah satu alternatif media yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil kemampuan siswa dalam menulis naskah drama. Menurut Supriyatna (2009) film atau film drama merupakan sebuah media pembelajaran, yang sangat menarik karena mempunyai keindahan dan fakta bergerak dengan efek suara, gambar, dan gerak. Dengan menggunakan media film, siswa merasa lebih tertarik, termotivasi. Dengan meningkatnya motivasi belajar, secara otomatis dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis naskah drama. Film yang dipilih tentu saja film yang sarat dengan unsur pendidikan dan sarat dengan penekanan pendidikan karakter.
Sehingga secara tidak langsung tayangan film memberikan nasihat atau memberikan contoh yang positif kepada siswa. Media film drama dapat menampilkan suara dialog antarpelaku cerita sekaligus menampilkan visualisasinya. Tayangan cerita dari media film drama sekaligus dapat memberikan gambaran konkret peristiwa keseharian yang dapat dijadikan dasar atau topik dalam penulisan penulisan naskah drama.
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan media film. Hal tersebut meliputi langkah persiapan guru, penyajian, penulisan naskah drama, dan presentasi. Pemilihan film yang tepat sesuai dengan usia siswa merupakan tahap persiapan.
Pada tahap penyajian, siswa menyimak tayangan film yang telah dipersiapkan sambil memahami dan menyimpulkan isi film yang dilihatnya. Kemudian siswa menyusun naskah drama berdasarkan film yang telah disimaknya. Guru membimbing siswa dalam menulis naskah drama dengan memperhatikan kaidah penulisan naskah drama yang tepat. Pada tahap akhir, siswa mempresentasikan hasil kerja yang berupa naskah drama berdasarkan film yang telah disimaknya.
Pembelajaraan menulis naskah drama dengan media film ternyata menimbulkan kesan tersendiri bagi siswa. Selama pembelajaran siswa cenderung lebih aktif, lebih tertarik dan suasana lebih menyenangkan. Jika siswa mengikuti pelajaran dengan hati senang tentu saja hasil pembelajaran akan lebih maksimal. Dengan demikian media film dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis naskah drama.
Endang Sri Wulan, S.Pd.,M.M.Pd.
Guru SMP Negeri 16 Purworejo
