Ganjar Imbau Daerah Berinovasi Mengatasi Stunting

Ganjar melaunching program Gerakan Cegah Stunting Masa Depan Cerah (Kancing Merah) saat rapat koordinasi percepatan penanganan kemiskinan ekstrem di Pendopo Kabupaten Cilacap. FOTO:DOK.PEMPROV/JATENGPOS

CILACAP.JATENGPOS.CO.ID- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong Kabupaten/Kota di Jawa Tengah untuk berinovasi dalam penanganan stunting. Atau setidaknya bisa mengadopsi program serupa.

Pernyataan tersebut disampaikan saat melaunching program Gerakan Cegah Stunting Masa Depan Cerah (Kancing Merah) dalam rapat koordinasi percepatan penanganan kemiskinan ekstrem di Pendopo Kabupaten Cilacap, pekan kemarin.

“Kalau Cilacap sudah buat itu (Kancing Merah), yang lain mungkin masih belum ada aplikasi yang bisa menampung itu, punya Cilacap dipinjem saja, Bupatinya juga sudah ikhlas kok,”ujar Ganjar.

Gubernur Jawa Tengah dua periode ini mengatakan, Kancing Merah merupakan bagian sistem yang akan bekerja memantau kondisi masyarakat secara detail. Mulai dari kondisi rumah, listrik, ketersediaan air bersih, ibu hamil dan yang beresiko tinggi.

“Artinya dengan cara itu, nanti semua bisa mengetahui detail dan itu spasial per desa. Jadi kalau mungkin kami mau mempermudah cara menginput dan membaca tinggal diklik di satu desa itu. Mudah-mudahan itu akan bisa mempercepat,” terangnya.

Di Jawa Tengah juga sudah banyak inovasi program untuk menangani stunting. Di antaranya Gotong Royong Cegah Stunting (Gong Ceting) dan Juwiring Tanggap 1.000 Hari Pertama Kehidupan (Juwita 1000 Harta) Klaten, Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng), serta Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elmisil) yang diterapkan di beberapa daerah.

“Maka sebenarnya dalam penanganan stunting umpama, pengalaman-pengalaman daerah yang bagus bisa kita ambil untuk kita replikasi,” jelasnya.

Persoalan stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrem menjadi prioritas program pada tahun ini. Ganjar telah menggelar Rakor di 6 kabupaten dengan mencakup sebanyak 14 kabupaten. Di antaranya Pemalang, Brebes, Grobogan, Demak, Wonogiri, Banjarnegara, Magelang, Kebumen, Purworejo, Banjarnegara, Wonosobo, Cilacap, Purbalingga dan Banyumas.

“Ini sudah terakhir saya berkeliling ke beberapa tempat. Maka harapan kami, minggu ini seluruh data sudah masuk dan minggu depan kita sudah mulai aksi. Minggu depannya lagi kita sudah mendapatkan laporan-laporan progresnya. Nanti pasti akan muncul beberapa persoalan dari mana resources yang diperlukan untuk bisa melakukan percepatan,” tandasnya. (ul/muz)