Grebeg Vaksin Boyolali Libatkan Bidang Desa

PERCEPATAN : Pemkab Boyolali terus melakukan percepatan capaian vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat. Pemkab menggelar vaksinasi secara serentak di seluruh desa di Boyolali, Senin (27/9/2021). Foto : Aji Jarmaji/Jateng Pos

JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Pemkab Boyolali terus melakukan percepatan capaian vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat. Pemkab menggelar vaksinasi secara serentak di seluruh desa di Boyolali, Senin (27/9/2021). Sebanyak 54.100 dosis vaksin disebar ke 267 desa/kelurahan.

“Sebagian besar untuk vaksin dosis pertama. Ada juga yang untuk vaksin dosis kedua,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Insan Adi Asmono, kepada wartawan disela-sela memantau pelaksanaan grebek vaksin desa di Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak.

Ada 54.100 dosis dalam grebek vaksin desa ini yang diperuntukan bagi desa dan kelurahan di Boyolali. Setiap desa mendapat alokasi vaksin berkisar 200-an dosis.

Terkait capaian vaksinasi COVID-19 di Boyolali, menurut Insan, saat ini sudah mencapai 58,38 persen. Pihaknya optimis hingga akhir tahun bisa terlampui target 75 persen. Hal ini mengingat dari hitungan kasar, vaksinasi bisa mencapai 20 persen/bulan.

iklan
Baca juga:  Pengusaha Kayu Melihat Sosok Jokowi Merakyat

“Hingga akhir minggu ketiga selama September ini saja, kenaikannya sudah 18 persen. Hingga akhir bulan bisa 20 persen,” kata Insan.

Dinkes Boyolali melakukan terobosan vaksinasi berporos desa guna mempercepat vaksinasi. Bidan desa sebagai vaksinator dibantu tim desa masing- masing. Tim juga didukung Babinsa/Babinkamtibmas, perangkat desa dan relawan untuk screening. Sehingga total ada 267 tim vaksin desa dan kelurahan dengan target capaian 365 vaksin/ hari.

Sementara itu salah satu peserta vaksin, Hawim Qoiriyah, mengaku senang bisa mendapatkan vaksin COVID-19. Untuk mengikuti vaksin saat ini juga mudah dan dekat karena dilaksanakan di desa masing-masing.

Selain untuk meningkatkan imun menghadapi COVID-19, vaksin juga memudahkan dirinya dalam sejumlah urusan. (aji/rit)

Baca juga:  Pembangunan tak Boleh Melupakan Jati Diri dan Karakter
iklan