Guru Mengajar Berbasis IT, Siapa Takut?

Dwi Setyawati, SH,M.Pd SMP Negeri 4 Salatiga
Dwi Setyawati, SH,M.Pd SMP Negeri 4 Salatiga

JATENGPOS.CO.ID, – Guru lahir di era 70-an ke bawah pasti ingat akan bayangan keadaan kelas saat belajar dulu.  Di kelas berupa papan tulis dan kapur tulisnya, buku teks, OHP, kaset video, dan televisi tabung. Bandingkan kelas sekarang, komputer, papan tulis interaktif, jaringan internet, laptop, tablet, dan smartphones. Kemudian masalahnya masih adakah guru yang hari gini ingin tetap seperti dahulu tidak ingin move on memanfaatkan teknologi?

Perlu disadari oleh semua guru bahwa salah satu tantangan pendidikan dewasa ini adalah membangun keterampilan abad 21, salah satu tuntutannya adalah keterampilan melek teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan arus teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah sekolah dan ruang kelas di semua sekolah di Indonesia. Perkembangan media pembelajaran bervariasi dan menarik  misalnya beragamnya animasi, simulasi, video, presentasi, permainan, buku elektronik, dan lain-lain.

Baca juga:  Pendidikan Karakter Formula Ampuh Songsong Indonesia Emas

Ada pergeseran manfaat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam dunia pendidikan, dahulu TIK hanya bertujuan untuk sarana mempermudah guru menyampaikan materi saat presentasi agar siap sebagai satu-satunya sumber informasi dan sumber segala jawaban selama proses pembelajaran. Tetapi sekarang tidak demikian, TIK lebih sebagai sarana atau alat untuk membangun keterampilan siswa di abad 21 berupa keterampilan melek teknologi informasi dan komunikasi, keterampilan berpikir kritis dan sistemik, keterampilan memecahkan masalah, keterampilan berkomunikasi efektif dan keterampilan berkolaborasi. Jadi pemanfaatan TIK lebih cenderung pada pengembangan ketrampilan siswa bukan keterampilan guru saja.

Guna mendukung terwujudnya keterampilan abad 21, guru harus memulai satu langkah perubahan tidak hanya mengubah fisik kelas atau perangkat pendukungnya, tetapi lebih merubah pola pembelajaran  tradisional. Proses pembelajaran berpusat guru diubah menjadi pola pembelajaran yang berpusat pada siswa. Penerapan pola pendekatan dan model pembelajaran itu bisa berupa pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis keingintahuan, maupun model kelas terbalik. Pola-pola pembelajaran ini untuk memperkaya pengalaman belajar siswa untuk mengerti dan memahami hubungan antara ilmu yang dipelajari di sekolah dengan kehidupan nyata, siswa harus mampu menerapkan ilmunya untuk mencari solusi permasalahan dalam kehidupan nyata.

iklan
Baca juga:  Pembelajaran Sejarah Berbasis Kearifan Lokal

Guna mendukung pola pembelajaran yang berbasis siswa tersebut, diperlukan adanya sarana sumber informasi yang akurat agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Tak lain dan tak bukan, mau dan tidak mau diperlukan TIK dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran mata pelajaran apapun TIK memiliki manfaat antara lain menjadikan bahan ajar yang lebih ilmiah dan obyektif, meningkatkan motivasi belajar, membantu siswa mempresentasikan apa yang mereka ketahui, dan untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran.

Guru tidak perlu khawatir memanfaatkan TIK dalam proses pembelajaran, sebab dukungan dari berbagai pihak yang peduli dengan pendidikan telah mengeluarkan program-program media pembelajaran, situs-situs yang aman untuk dikunjungi siswa dalam menjelajah materi pelajaran. Salah satunya adalah suatu layanan pembelajaran berupa portal pembelajaran yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (PUSTEKKOM). Portal itu menyediakan aneka sumber belajar, pembelajaran online atau kelas maya, dan pengembangan keprofesian berkelanjutan, untuk semua jenjang pendidikan dan semua mata pelajaran.

Baca juga:  “Pejuang Gatal”, Salurkan Imajinasi Belajar Anak

Dengan demikian penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran sangat tergantung pada komitmen guru untuk bersedia dan mampu menggunakannya dalam pembelajaran. Guru harus senantiasa mengupdate kemampuan penggunaan IT seiring kemajuan teknologi informasi dan komunikasi agar ketrampilan abad 21 dapat terwujud.

Dwi Setyawati, SH,M.Pd

SMP Negeri 4 Salatiga

iklan