Hilangkan Kebosanan Belajar Sejarah dengan Baperan

ANDHI KURNIATAMA, S.Pd Guru SD Negeri Kamal 01 Kec. Bulu, Sukoharjo
ANDHI KURNIATAMA, S.Pd Guru SD Negeri Kamal 01 Kec. Bulu, Sukoharjo

Pembelajaran Sejarah di Sekolah Dasar(SD) merupakan salah satu pembelajaran yang dianggap membosankan bagi siswa. Hal ini dikarenakan ketika belajar sejarah, siswa dituntut untuk banyak membaca dan menghafal peristiwa-peristiwa penting didalamnya. Kenyataan tersebut juga penulis temukan pada siswa SD Negeri Kamal 01 Kecamatan Bulu, yang kurang tertarik dan mudah bosan ketika pelajaran IPS masuk pada pembahasan sejarah.

Padahal sesungguhnya pelajaran sejarah adalah pelajaran yang penting terutama pembelajaran tentang sejarah Bangsa kita, dimana dalam meraih kemerdekaan yang sekarang kita nikmati ini bukanlah hal yang mudah, melainkan melalui sebuah perjuangan yang amat sulit, yang harus ditebus mahal oleh para pendiri bangsa ini dengan semangat, kerja keras, keringat, air mata, darah, bahkan nyawa sekalipun. Penanaman sejarah bangsa merupakan pengenalan jati diri bangsa sejak dini, dimana pada dewasa ini rasa nasionalisme mulai luntur dari generasi muda karena pengaruh Globalisasi zaman. Untuk itulah diperlukan suatu langkah kreatif guna mengatasi kebosanan siswa pada pelajaran sejarah ini, supaya mereka kembali tertarik dan antusias pada pelajaran ini.

Baca juga:  Pembelajaran Daring Melalui Whatsapp Pada Masa Pandemi Covid-19

Baperan (Bermain peran) menurut Prof. Dr. H. Endang Komara, M.Si., adalah kegiatan yang mengeksplorasi hubungan antar manusia dengan cara memperagakan dan mendiskusikan sehingga orang dapat mengeksplor perasaan, sikap, nilai, dan berbagai strategi pemecahan masalah. Kesenangan, kesan, dan pesan pembelajaran akan mudah diserap jika bermain peran dilaksanakan dengan benar. Sebagaiamana dijelaskan dalam piramida pembelajaran Edgar Dale (1946), seseorang rata – rata akan dapat memahami 10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang didengar, 30% dari yang dilihat, 50 % dari apa yang mereka dengar dan lihat, 70% dari apa yang yang dikatakan dan ditulis, dan 90% dari apa yang mereka kerjakan/lakukan.

Baca juga:  Pohon Pertanyaan Dongkrak Nilai Pembelajaran IPS

Baperan (Bermain peran) berarti siswa akan melakukan , merekonstruksi sejarah berdasarkan skenario yang mereka buat sendiri berdasarkan sumber – sumber belajar yang tersedia. Adapun langkah – langkah Baperan (Bermain peran) dalam pelajaran sejarah adalah sebagai berikut : 1) menentukan tema atau peristiwa yang akan dimainkan, pilihlah salah satu peristiwa yang mudah untuk dimainkan oleh para siswa 2) menentukan skenario atau jalan cerita, berikan gambaran umum kepada siswa tentang jalan cerita tersebut, berikan kesempatan untuk bertanya. 3) Membuat naskah percakapan dengan tanda baca yang sesuai, bimbing siswa dalam membuat naskah. 4) membacakan naskah percakapan dengan jeda, lafal, dan volume suara yang sesuai. Kalimat -kalimat yang dikurung tidak perlu dibaca,karena kalimat tersebut merupakan petunjuk laku. 5) Menentukan pemeran yang sesuai dengan watak tokoh dan ekspresi yang tepat untuk memerankan tokoh tersebut. 6) Berlatih berulang-ulang sampai betul dapat memerankan tokoh itu. 7) Menggunakan kostum yang sesuai agar tampak lebih hidup.

iklan
Baca juga:  Tingkatkan Kemampuan Siswa Berpikir Kritis Melalui Problem Posing

Dengan Baperan (Bermain peran) diyakini kebosanan siswa pada pelajaran sejarah akan hilang dengan sendirinya, karena mau tidak mau masing – masing siswa akan mendapat peran yang harus mereka lakonkan. Mereka dituntut berimprovisasi sesuai dengan tuntutan karakter tokoh dalam cerita. Siswa juga akan lebih ingat dengan peristiwa atau sejarah yang diangkat, karena seolah – olah benar – benar dialami. Mereka adalah para tokoh dalam peristiwa sejarah itu sendiri. Dengan demikian,  belajar sejarah akan lebih menyenangkan dan berkesan seumur hidup.

ANDHI KURNIATAMA, S.Pd

Guru SD Negeri Kamal 01 Kec. Bulu, Sukoharjo

iklan