Hindari Cidera Melalui Pemanasan Saat Berolah Raga

Rasno, S.Pd

Dengan pemahaman mereka, bahwa pelajaran olahraga adalah pelajaran yang bebas.

Pembelajaran olahraga di sekolah dasar menjadi dambaan semua siswa, mereka selalu menantikan pelajaran ini karena mereka berasumsi pelajaran olahraga adalah pelajaran yang paling menyenangkan, mereka bisa bebas tanpa memikirkan akademik yang rumit. Bisa dikatakan guru olahraga menjadi guru idola bagi mereka karena kehadirannya yang selalu dinanti. Perlu bagi kita untuk meluruskan hal yang keliru tersebut. Pelajaran olahraga tetap harus mempunyai aturan-aturan yang perlu diterapkan pada siswa sehingga mereka bisa melakukan pembelajaran olahraga dengan benar.

Olahraga adalah proses sistematika yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan kegiaan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila,menurut Cholik Mutohir (1992),

Baca juga:  Market Day, Kembangkan Jiwa Kewirausahaan Siswa

Pada saat pembelajaran olahraga, siswa SD Negeri Gumelar Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara melakukan pemanasan tidak serius, gerakan yang kurang tepat, bercanda dengan teman dan lain sebagainya. Padahal seperti kita ketahui pemanasan yang baik dan tepat dapat mengurangi cidera pada saat berolahraga. Dengan adanya hal tersebut di atas perlu bagi kita sebagai guru untuk melakukan pemanasan yang baik dan tepat bersama-sama dengan siswa. Gerakan pemanasan yang biasa dilakukan dibagi menjadi empat bagian, yaitu bagian kepala, bagian tangan, bagian kaki dan gerakan kombinasi. Ada 11 gerakan pemanasan mudah yang bisa dilakukan untuk siswa SD sehingga dapat menghindari cedera.Seperti gerakan olahraga yang lain, biasanya dilakukan 2×8 hitungan, yaitu :

iklan
  1. menggelengkan kepala,  posisi badan berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu. Kemudian mulai menggelengkan  kepala kita ke kanan dan ke kiri secara bergantian;
  2. memutar lengan, masih dengan posisi yang sama, angkat lengan kita ke atas, selebar bahu. Kemudian putar lengan kita ke luar dan ke dalam;
  3. memutar bahu, jarak kaki selebar bahu kemudian luruskan lengan ke samping badan, putar bahu kita ke dalam dan ke luar;
  4. memutar pergelangan tangan,kaitkan jari-jari tangan kanan dan kiri kita. Kemudian putar pergelangan tangan;
  5. mengayunkan torso, bungkukkan badan ke depan 90 derajat sambil mengayunkan tangan;
  6. membungkukkan torso, bungkukkan badan ke kanan dan kiri (pastikan lutut tetap lurus) kemudian kembali ke posisi semula;
  7. memutar pinggang, letakkan kedua tangan di atas pinggul. Kemudian putar pinggang kita mengikuti arah jam dan arah sebaliknya;
  8. memutar lutut, kembali ke posisi semula, posisi tangan di atas pinggang. Angkat kaki kanan dengan lutut di tekuk ke depan. Kemudian putar lutut ke kanan dan ke kiri;
  9. memutar kaki, Dengan sedikit melebarkan posisi kaki, kemudian ambil posisi berjinjit pada satu kaki. Putar kaki mengikuti arah jam dan sebaliknya;
  10. latihan otot abdominal,dengan posisi terlentang, angkat kaki setinggi 15 cm di atas lantai. Lalu dengan bergantian angkat kaki kiri dan kanan secara horizontal;
  11. latihan otot punggung, dengan posisi telungkup, angkat tangan dan kaki dengan gerakan naik-turun.
Baca juga:  Asyiknya Bermain Wayang Hewan Dalam Pembelajaran IPA

Dari tahapan pada saat berolahraga perlu dipahami oleh siswa seperti pemanasan, latihan inti dan pendinginan yangsemua itu harus dilakukan dengan baik dan benar. Melakukan gerakan olahraga dengan baik dan benar perlu diterapkan sejak dini, karena secara tidak langsung dapat menumbuhkan kedisiplinan kepada siswa pada saat pembelajaran olahraga, dengan kedisiplinan tentunya juga akan meningkatkan prestasi siswa.

Oleh : Rasno, S.Pd

Guru Olahraga SD Negeri Gumelar

Kecamatan Karangkobar-Banjarnegara

iklan